Tag Archives: ritel

30Sep/24

Strategi Ritel untuk Meningkatkan Kunjungan Pelanggan dan Penjualan

Industri ritel merupakan sektor yang sangat kompetitif, dan saat ini tengah mengalami perluasan ke ranah e-commerce. Hal ini disebabkan oleh upaya para pelaku ritel konvensional untuk memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan pendapatan. Menurut National Retail Federation (NRF), sembilan dari sepuluh situs e-commerce teratas dikelola oleh pengecer yang juga memiliki toko fisik.

Dengan perluasan pesat lanskap ritel ini, diperlukan praktik ritel baru untuk mengimbanginya. Selain strategi pemasaran tradisional seperti materi promosi, penawaran khusus, dan visual merchandising, program ritel mulai beralih ke strategi penetapan harga yang personal dan pengalaman belanja digital untuk kampanye masa depan.

Artikel ini akan membahas 8 strategi ritel dan faktor kunci yang mendorong perkembangan ritel baru. Fokus utama artikel ini adalah pada definisi strategi ritel, peranan gamifikasi dalam ritel, strategi ritel efektif untuk meningkatkan pendapatan, serta implementasi strategi ritel di toko.

Memahami Strategi Ritel

Strategi ritel yang dirancang dengan baik dapat secara signifikan mempengaruhi kinerja toko dan membantu membangun keunggulan kompetitif di pasar. Strategi ritel merupakan pendekatan taktis yang digunakan oleh pengecer untuk memenuhi permintaan konsumen dan mempengaruhi perilaku pembelian. Hal ini mencakup penetapan harga, pemasaran produk yang mudah diakses, dan praktik strategis terkait pemilihan produk.

Dengan menetapkan strategi, toko dapat memanfaatkan potensi untuk menarik pelanggan, meningkatkan kunjungan, dan mendorong penjualan. Lebih penting lagi, strategi yang efektif berperan dalam mengarahkan pilihan konsumen, membimbing mereka menuju produk, dan membangun loyalitas merek. Dengan menganalisis permintaan konsumen dan tren industri terbaru, pengecer dapat mengidentifikasi peluang pertumbuhan potensial dan menyesuaikan strategi mereka sesuai kebutuhan. Ini bisa berarti perluasan ke lokasi baru, pengenalan produk baru, atau kemitraan dengan perusahaan lain untuk menawarkan lebih banyak pilihan. Investasi waktu dan sumber daya dalam mengembangkan strategi yang efektif akan berdampak signifikan pada laba.

Pemanfaatan Gamifikasi dalam Strategi Ritel

Gamifikasi, penerapan elemen permainan seperti kompetisi, hadiah, dan sistem poin dalam konteks non-permainan, semakin populer di berbagai industri. Hal ini terutama berlaku dalam industri ritel.

Dengan menggunakan gamifikasi, pengecer dapat menciptakan pengalaman belanja yang lebih menarik dan mendalam bagi pelanggan, yang pada akhirnya mendorong kunjungan dan meningkatkan penjualan.

Gamifikasi dapat digunakan dalam berbagai cara dalam ritel, mulai dari tampilan titik penjualan interaktif dan kompetisi dalam toko hingga program loyalitas dan sistem hadiah yang dipersonalisasi. Bagian selanjutnya dari artikel ini akan membahas 10 strategi yang dapat Anda terapkan di toko Anda hari ini.

Strategi 1: Acara Dalam Toko

Sebagai strategi ritel berbasis pengalaman, acara dalam toko melibatkan penyelenggaraan berbagai kegiatan di dalam ruang toko untuk menarik pelanggan potensial dan yang sudah ada. Acara dalam toko dapat mencakup demonstrasi produk, lokakarya, tampilan interaktif, pameran karya seniman lokal, acara peningkatan komunitas, dan kompetisi.

Pelaksanaan acara dalam toko dapat meningkatkan kunjungan ke toko, meningkatkan keterlibatan dan loyalitas pelanggan, serta memberikan pengalaman unik yang tidak dapat diperoleh pelanggan secara online. Selain itu, penyelenggaraan acara juga memberikan peluang untuk mengumpulkan umpan balik dan wawasan pelanggan, memberikan pengetahuan produk, serta membangun kesadaran merek.

Gamifikasi dapat efektif dalam mendorong partisipasi dan keterlibatan dalam acara dalam toko. Anda dapat menciptakan kompetisi, perburuan harta karun, atau permainan mini yang mendorong pelanggan untuk berpartisipasi dalam acara tersebut. Melalui pendekatan gamifikasi, Anda dapat memberikan insentif kepada pelanggan untuk membeli produk atau membagikan acara di media sosial untuk mempromosikan dari mulut ke mulut.

Cara Menjalankan Acara Dalam Toko:

  • Rencanakan acara berdasarkan musim atau hari libur untuk memberikan pengalaman yang tepat waktu kepada pelanggan.
  • Promosikan acara di media sosial untuk menjangkau audiens yang lebih luas dan mendorong partisipasi.
  • Gunakan gamifikasi untuk meningkatkan partisipasi dan memberikan insentif pembelian.
  • Kumpulkan umpan balik dan wawasan pelanggan untuk meningkatkan acara dan keseluruhan pengalaman pelanggan.
  • Kolaborasikan dengan bisnis lokal atau seniman lain untuk menciptakan acara yang unik dan menarik.

Strategi 2: Program Loyalitas

Program loyalitas merupakan jenis strategi ritel yang memberikan insentif kepada pelanggan untuk terus berbelanja di toko dengan memberikan hadiah dan manfaat eksklusif. Program ini dapat mengambil berbagai bentuk, seperti sistem berbasis poin, penawaran khusus untuk anggota, atau diskon pribadi.

Selain meningkatkan retensi dan loyalitas pelanggan, program loyalitas dapat mendorong penjualan dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Strategi ini memungkinkan Anda menciptakan rasa eksklusivitas dan membuat pelanggan merasa dihargai.

Anda dapat menggunakan gamifikasi untuk mempromosikan dan meningkatkan program loyalitas Anda. Buat tantangan, misi, atau lencana untuk mendorong keterlibatan pelanggan dengan program tersebut. Pelanggan dapat termotivasi lebih lanjut dengan hadiah dan kompetisi sehat dengan pelanggan lain.

Tergantung pada riwayat pembelian atau masa loyalitas pelanggan, rekomendasi atau diskon yang dipersonalisasi juga dapat disesuaikan.

Contoh Dunia Nyata: SPAR Friends SPAR adalah rantai ritel makanan sukarela terkemuka di dunia. Baru-baru ini, mereka meluncurkan program loyalitas SPAR Friends, yang memberikan akses kepada pelanggan tetap ke promosi khusus dan hadiah berbasis poin. Sistem loyalitas sepenuhnya digital sebagai aplikasi seluler yang dapat diunduh dan diakses pelanggan kapan saja. Ini mendorong pelanggan SPAR untuk melakukan lebih banyak pembelian di toko kelontong dengan memanfaatkan kupon diskon dan voucher produk yang disesuaikan.

Cara Menjalankan Program Loyalitas:

  • Sesuaikan program loyalitas dengan kebutuhan dan preferensi spesifik basis pelanggan target.
  • Gunakan rekomendasi dan diskon yang dipersonalisasi untuk memberikan nilai tambah kepada pelanggan setia.
  • Pertimbangkan elemen gamifikasi seperti poin, papan peringkat, dan promosi terbatas waktu untuk mendorong keterlibatan dan kompetisi pelanggan.
  • Tinjau dan sesuaikan program loyalitas secara teratur untuk mengoptimalkan efektivitasnya.

Strategi 3: Pemasaran Personalisasi

Penggunaan data konsumen untuk menyesuaikan upaya pemasaran dan penawaran kepada pelanggan individu telah menjadi penting bagi setiap bisnis. Anda dapat membuat kampanye pemasaran yang lebih relevan dan tertarget dengan memanfaatkan perilaku pelanggan, preferensi, dan wawasan riwayat pembelian.

Penerapan pemasaran yang dipersonalisasi dapat meningkatkan keterlibatan, loyalitas, dan tingkat konversi pelanggan. Bisnis dapat menciptakan pengalaman pelanggan yang lebih bermakna dan berdampak dengan memberikan konten dan penawaran yang dipersonalisasi. Personalisasi juga dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dengan mengantisipasi kebutuhan dan preferensi mereka serta menyelaraskan pesan pemasaran sesuai dengan itu.

Untuk meningkatkan inisiatif pemasaran yang dipersonalisasi toko Anda, buat pengalaman interaktif dan menarik menggunakan gamifikasi. Misalnya, Anda dapat membuat kuis, kontes, survei, atau jajak pendapat untuk mengumpulkan data pelanggan dan menggunakannya untuk mempersonalisasi kampanye mendatang. Jika Anda memberi penghargaan kepada pelanggan karena memberikan informasi berharga mereka, hal itu akan memotivasi mereka untuk berpartisipasi.

Contoh Dunia Nyata: Amazon Amazon adalah pemimpin dalam menggunakan pemasaran yang dipersonalisasi dan gamifikasi untuk mendorong penjualan dan loyalitas pelanggan. Mesin rekomendasi mereka menggunakan data seperti riwayat pembelian, perilaku penelusuran, dan pencarian untuk memberikan rekomendasi produk yang dipersonalisasi kepada pelanggan. Amazon juga menggunakan elemen gamifikasi seperti lencana, hadiah, dan papan peringkat untuk mendorong pelanggan menulis ulasan dan terlibat dengan platform.

Cara Menyediakan Pemasaran yang Dipersonalisasi:

  • Gunakan data pelanggan untuk membuat kampanye pemasaran yang dipersonalisasi sesuai dengan preferensi dan kebutuhan pelanggan.
  • Manfaatkan elemen gamifikasi seperti kuis, kontes, atau hadiah untuk meningkatkan keterlibatan dan mengumpulkan wawasan pelanggan yang berharga.
  • Evaluasi dan perbaiki secara terus-menerus upaya pemasaran yang dipersonalisasi berdasarkan umpan balik pelanggan dan wawasan penjualan.

Strategi 4: Ritel Omni-channel

Ritel omni-channel merupakan strategi yang berfokus pada penyediaan pengalaman belanja yang seamless (tanpa hambatan) di seluruh saluran. Ini berarti pelanggan dapat meneliti, menelusuri, dan membeli produk menggunakan berbagai platform yang nyaman. Ritel omni-channel mencakup e-commerce, toko fisik, aplikasi seluler, media sosial, dan pengalaman online lainnya seperti realitas virtual, augmented, dan campuran.

Bisnis Anda dapat memperoleh manfaat dari pemasaran omni-channel karena membantu menciptakan pengalaman belanja yang lebih nyaman dan personal. Hal ini dapat meningkatkan kepuasan pelanggan, loyalitas, dan tingkat konversi. Anda dapat memperluas jangkauan pelanggan toko dan meningkatkan potensi penjualan dengan menawarkan berbagai saluran bagi pelanggan untuk berinteraksi.

Gamifikasi dapat mendorong pelanggan untuk berinteraksi dengan merek Anda di berbagai saluran, baik online maupun di toko. Misalnya, Anda dapat membuat perburuan harta karun yang membawa pelanggan melalui berbagai saluran, mendorong mereka untuk mengunjungi toko fisik, menelusuri situs web, dan melakukan pembelian melalui aplikasi seluler.

Cara Memanfaatkan Ritel Omni-channel:

  • Pastikan bisnis Anda memiliki kehadiran online yang solid dengan situs web dan aplikasi seluler yang mudah digunakan.
  • Tawarkan berbagai saluran bagi pelanggan untuk berinteraksi dengan merek Anda, termasuk di toko, online, dan seluler.
  • Terapkan elemen gamifikasi, seperti hadiah dan tantangan, untuk memberikan insentif kepada pelanggan untuk berinteraksi dengan merek Anda di semua saluran.

Strategi 5: Integrasi Media Sosial

Strategi ritel ini melibatkan integrasi platform media sosial secara mulus ke dalam saluran pemasaran dan penjualan bisnis Anda. Menggunakan platform media sosial sebagai perpanjangan merek Anda dapat membantu Anda menjangkau audiens yang lebih luas dan meningkatkan keterlibatan dengan calon pelanggan. Integrasi media sosial juga memungkinkan Anda menjangkau pelanggan yang sudah ada di platform sosial yang mereka gunakan untuk inspirasi, hiburan, dan belanja.

Menurut Statista, 77% pengguna media sosial secara global menggunakan platform sosial untuk mempelajari lebih lanjut tentang produk dan merek. Menerapkan strategi integrasi media sosial dapat bermanfaat bagi bisnis dengan memperluas jangkauan ke audiens yang lebih luas, meningkatkan keterlibatan dan loyalitas pelanggan, serta meningkatkan kesadaran merek. Platform media sosial juga menyediakan saluran layanan pelanggan yang berharga di mana bisnis dapat mengatasi masalah pelanggan dan menjawab pertanyaan secara real-time, meningkatkan kepuasan pelanggan.

Anda dapat memperkenalkan gamifikasi di media sosial dengan membuat tantangan dan mendorong pelanggan untuk berbagi konten buatan pengguna (UGC) terkait merek atau produk Anda.

Cara Memanfaatkan Integrasi Media Sosial:

  • Pilih platform media sosial yang paling relevan untuk bisnis Anda dan fokus pada membangun kehadiran yang kuat di saluran tersebut.
  • Manfaatkan alat pemantauan media sosial untuk memantau umpan balik pelanggan dan mengatasi masalah secara real-time.
  • Gabungkan UGC ke dalam strategi media sosial Anda untuk meningkatkan keterlibatan dan loyalitas pelanggan.
  • Pertimbangkan untuk membuat kontes atau kampanye media sosial dengan elemen gamifikasi untuk meningkatkan keterlibatan dan mendorong penjualan.

Strategi 6: Retailtainment

Pernahkah Anda mencoba strategi pemasaran yang menggabungkan ritel dengan hiburan (“retailtainment”) untuk menciptakan pengalaman unik? Retailtainment dapat diterapkan melalui gamifikasi, menambahkan kesenangan pada pengalaman belanja pelanggan.

Contoh Retailtainment: Permainan bermerek kustom, acara dan pertunjukan dalam toko, tampilan interaktif, demonstrasi produk, stasiun kustomisasi produk (misalnya, Build-A-Bear), toko bertema, kafe atau restoran dalam toko.

Gamifikasi dapat diterapkan dalam strategi retailtainment dengan menciptakan permainan atau tantangan yang dapat diikuti pelanggan saat berbelanja. Misalnya, Anda dapat menawarkan Kuis Digital yang memberikan hadiah kepada pelanggan karena menjawab pertanyaan tentang produk atau misi merek Anda.

Cara Menawarkan Retailtainment:

  • Gunakan acara dalam toko untuk menciptakan pengalaman belanja yang unik dan berkesan bagi pelanggan.
  • Gabungkan tampilan interaktif dan demonstrasi produk, mendorong pelanggan untuk terlibat dengan merek.
  • Terapkan elemen gamifikasi seperti perburuan harta karun atau permainan digital untuk menambah elemen kesenangan dan keterlibatan pada pengalaman belanja.
  • Buat tata letak unik yang mendorong eksplorasi dan penemuan.

Strategi 7: Demonstrasi Produk

Demonstrasi produk merupakan strategi pengalaman yang efektif dalam menampilkan produk kepada calon pelanggan secara interaktif dan menarik. Dengan mendemonstrasikan nilai dan manfaat produk, bisnis dapat menarik pelanggan baru, meningkatkan penjualan, dan memperbaiki loyalitas pelanggan.

Demonstrasi produk memungkinkan bisnis menciptakan pengalaman yang imersif dan berkesan bagi calon pelanggan. Pelanggan dapat melihat, menyentuh, dan merasakan sampel produk secara langsung. Dengan demikian, mereka lebih cenderung memahami manfaatnya dan termotivasi untuk melakukan pembelian.

Pengalaman demonstrasi produk dapat digamifikasi dengan memasukkan tantangan atau hadiah yang mendorong partisipasi pelanggan. Sebagai contoh, Anda dapat mengatur permainan di mana pelanggan mendapatkan poin untuk menjawab pertanyaan dengan benar tentang produk yang didemonstrasikan. Mereka kemudian dapat menukarkan poin ini dengan diskon khusus atau hadiah bernilai tambah.

Cara Melakukan Demonstrasi Produk Interaktif:

  • Identifikasi produk utama untuk ditampilkan melalui demonstrasi.
  • Kembangkan pengalaman pelanggan yang interaktif dan menarik, termasuk elemen gamifikasi seperti tantangan atau hadiah.
  • Latih staf yang berpengetahuan dan menarik untuk melakukan demonstrasi.
  • Ukur keberhasilan strategi melalui konversi penjualan dan metrik kepuasan pelanggan.
  • Terus tingkatkan pengalaman demonstrasi berdasarkan umpan balik pelanggan.

Strategi 8: Pelatihan Karyawan

Tahukah Anda bahwa pelatihan karyawan merupakan strategi pemasaran ritel yang penting untuk meningkatkan pengalaman pelanggan dan mendorong penjualan? Dengan memberikan pelatihan yang relevan dan terkini kepada karyawan, bisnis dapat memastikan mereka memiliki pengetahuan tentang produk dan layanannya.

Pelatihan dapat diterapkan menggunakan gamifikasi, di mana karyawan didorong untuk berpartisipasi dalam tantangan dan kuis untuk belajar dan mengingat informasi. Hal ini membuat pengalaman pelatihan lebih menarik dan membantu karyawan mengingat serta menerapkan apa yang mereka pelajari dalam pekerjaan.

Cara Menjalankan Pelatihan Karyawan yang Efektif:

  • Identifikasi area pelatihan utama dan kembangkan rencana pelatihan komprehensif dengan elemen gamifikasi.
  • Dorong partisipasi karyawan dengan membuat pengalaman pelatihan yang menyenangkan, interaktif, dan relevan.
  • Gunakan berbagai metode pelatihan untuk memenuhi berbagai gaya belajar, termasuk pelatihan online, kelas, dan magang.
  • Evaluasi efektivitas program pelatihan secara terus-menerus dan lakukan penyesuaian sesuai kebutuhan.

Menerapkan Strategi Ritel di Toko Anda

Dalam lanskap industri ritel yang dinamis, memiliki keunggulan kompetitif sangat penting. Kunci untuk mengamankan keunggulan ini terletak pada penerapan strategi ritel yang efektif. Strategi-strategi ini mencakup berbagai taktik yang dirancang untuk menarik pelanggan, mendorong keterlibatan, dan merangsang penjualan, pada akhirnya meningkatkan kunjungan ke lokasi ritel Anda.

Menggabungkan gamifikasi ke dalam strategi ritel Anda adalah cara yang ampuh untuk melibatkan dan mempertahankan pelanggan, meningkatkan konversi, dan memperbaiki keseluruhan pengalaman pelanggan. Mulai dari program loyalitas yang digital dan peningkatan teknologi titik penjualan hingga acara dalam toko dan inisiatif berbasis komunitas, Anda dapat menggabungkan strategi ritel ini untuk mengembangkan basis pelanggan Anda. Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda. Kami membuka layanan konsultasi mengenai bisnis, silakan konsultasikan kebutuhan bisnis Anda kepada kami dengan cara menghubungi kami langsung dinomor whatsapp 0812-5298-2900. Kami siap membantu Anda.

23Feb/24

Cara Mengatasi dan Menghindari Deadstock pada Bisnis Retail

Deadstock adalah barang atau produk yang tidak terjual dan menghabiskan ruang gudang tanpa menghasilkan keuntungan. Deadstock bisa menjadi masalah bagi bisnis retail, karena dapat menyebabkan kerugian finansial, meningkatkan biaya penyimpanan, dan mengurangi kesempatan untuk menjual produk yang laku.

Untuk mengatasi dan menghindari deadstock, bisnis retail perlu melakukan beberapa langkah strategis, seperti memberikan diskon, membuat paket, menjual di marketplaces online, mengembalikan atau menukar produk, menjadikan produk sebagai barang promosi, mendonasikan produk, merubah packaging atau display produk, dan melakukan cross selling. Berikut ini adalah penjelasan lebih lengkap tentang cara-cara tersebut.

Memberikan Diskon atau Potongan Harga

Salah satu cara paling umum untuk mengatasi deadstock adalah memberikan diskon atau potongan harga kepada pelanggan untuk menarik minat mereka membeli produk yang tidak laku. Diskon atau potongan harga dapat diberikan secara langsung di toko, melalui media sosial, atau melalui email marketing. Diskon atau potongan harga juga dapat disesuaikan dengan musim, hari besar, atau event tertentu untuk meningkatkan daya tarik produk.

Membuat Paket atau Bundling

Cara lain untuk mengatasi deadstock adalah membuat paket atau bundling dengan produk lain yang berhubungan atau saling melengkapi, sehingga pelanggan merasa mendapatkan nilai lebih. Paket atau bundling dapat berupa produk yang sama dengan variasi warna, ukuran, atau model, atau produk yang berbeda tetapi memiliki fungsi atau tema yang sama. Paket atau bundling juga dapat diberikan harga khusus yang lebih murah daripada membeli produk secara terpisah.

Menjual Produk di Marketplaces Online

Menjual produk di marketplaces online yang memiliki jangkauan pasar yang lebih luas dan beragam, seperti Tokopedia, Shopee, Bukalapak, atau Lazada, dapat menjadi cara untuk mengatasi deadstock. Dengan menjual produk di marketplaces online, bisnis retail dapat menjangkau pelanggan yang berada di luar wilayah toko fisik, atau pelanggan yang mencari produk tertentu melalui mesin pencari. Menjual produk di marketplaces online juga dapat membantu bisnis retail untuk mengetahui tren dan permintaan pasar, serta mengatur stok produk dengan lebih efisien.

Mengembalikan atau Menukar Produk

Jika memungkinkan, bisnis retail dapat mengembalikan produk yang tidak laku ke supplier atau distributor, atau menukarnya dengan produk lain yang lebih diminati oleh pelanggan. Hal ini dapat membantu bisnis retail untuk menghemat biaya penyimpanan, mengurangi risiko kerusakan produk, dan meningkatkan likuiditas keuangan. Namun, bisnis retail perlu memperhatikan syarat dan ketentuan yang berlaku dari supplier atau distributor, seperti batas waktu pengembalian, biaya pengiriman, atau persentase potongan harga.

Menjadikan Produk sebagai Barang Promosi

Bisnis retail juga dapat menjadikan produk yang tidak laku sebagai barang promosi, misalnya dengan memberikannya sebagai bonus, hadiah, atau souvenir kepada pelanggan yang membeli produk lain. Hal ini dapat meningkatkan loyalitas dan kepuasan pelanggan, sekaligus menstimulasi pembelian berulang. Bisnis retail juga dapat bekerja sama dengan bisnis lain yang memiliki target pasar yang sama untuk melakukan co-branding atau co-marketing, sehingga dapat memperluas jangkauan dan eksposur produk.

Mendonasikan Produk

Mendonasikan produk yang tidak laku kepada pihak yang membutuhkan, misalnya lembaga sosial, yayasan, atau komunitas, dapat menjadi cara untuk mengatasi deadstock sekaligus meningkatkan citra positif bisnis. Bisnis retail dapat memilih pihak yang sesuai dengan misi, visi, atau nilai bisnis, serta memastikan bahwa produk yang didonasikan masih layak pakai dan bermanfaat. Bisnis retail juga dapat memanfaatkan media sosial atau website untuk menyebarkan informasi tentang donasi yang dilakukan, sehingga dapat meningkatkan kesadaran dan reputasi bisnis.

Merubah Packaging atau Display Produk

Merubah packaging atau display produk agar lebih menarik dan sesuai dengan tren pasar saat ini dapat menjadi cara untuk mengatasi deadstock. Bisnis retail dapat merubah warna, bentuk, ukuran, atau desain packaging atau display produk, atau menambahkan elemen-elemen yang dapat menarik perhatian pelanggan, seperti label, stiker, atau slogan. Bisnis retail juga dapat memanfaatkan teknologi, seperti augmented reality atau virtual reality, untuk membuat pengalaman berbelanja yang lebih interaktif dan menyenangkan.

Melakukan Cross Selling

Melakukan cross selling, yaitu mendorong pelanggan untuk membeli produk berbeda yang masih berhubungan dengan produk yang mereka beli, dapat menjadi cara untuk mengatasi deadstock. Bisnis retail dapat menawarkan produk yang dapat meningkatkan fungsi, kualitas, atau keamanan produk yang dibeli pelanggan, atau produk yang dapat memenuhi kebutuhan atau keinginan pelanggan yang lain. Bisnis retail juga dapat menggunakan data pelanggan, seperti riwayat pembelian, preferensi, atau feedback, untuk menawarkan produk yang sesuai dengan profil dan perilaku pelanggan.

Penutup

Deadstock adalah salah satu tantangan yang dihadapi oleh bisnis retail, karena dapat menimbulkan dampak negatif bagi kinerja dan pertumbuhan bisnis. Untuk mengatasi dan menghindari deadstock, bisnis retail perlu melakukan beberapa langkah strategis, seperti memberikan diskon, membuat paket, menjual di marketplaces online, mengembalikan atau menukar produk, menjadikan produk sebagai barang promosi, mendonasikan produk, merubah packaging atau display produk, dan melakukan cross selling. Dengan demikian, bisnis retail dapat meningkatkan penjualan, mengurangi biaya, dan memaksimalkan keuntungan.