Tidak pernah ada habisnya rasa kebutuhan manusia akan sandang atau berupa pakaian ini menjadikan suatu ladang bisnis tersendiri yang tidak pernah surut dari para peminatnya. Terlebih lagi untuk jenis tren-tren dari mode fashion yang begitu dinamis, cepat berubah yang semakin mendorong untuk menjamurnya para pelaku usaha pada bidang fashion yang sedikit banyak akan dapat memberikan keuntungan yang sangat besar.
Seorang yang ingin menjalankan bisnis fashion seperti ini hendaknya tidak boleh hanya lebih berfokus dalam hal memilih mode yang sedang tren saja, namun juga harus lebih memperhatikan alur keuangan dari usaha dan persediaan. Pencatatan keuangan atau pembukuan dari jenis usaha fashion seperti ini juga memiliki peran yang vital dalam hal laju dari perputaran roda usaha. Pencatatan keuangan serta inventory yang terlalu buruk juga dapat mengakibatkan terjadinya kerugian usaha yang sangat besar.
Apabila jenis usaha yang sedang dijalankan masih dalam tahap pemula (starter), maka Anda dapat menggunakan pembukuan yang lebih sederhana dengan jalan menggunakan tiga macam jenis buku untuk proses pencatatan pemasukan dan pengeluaran harian, seperti:
1. Buku pemesanan (Order book).
Buku ini berfungsi untuk mencatat berbagai pesanan yang telah masuk serta nominal kas yang nantinya akan dibayarkan oleh si pembeli. Dalam buku order yang dibagi menjadi beberapa macam kolom yang digunakan untuk mencatat hal-hal seperti:
• No.
• Nama pelanggan.
• Tanggal order.
• Tanggal bayar.
• Nominal yang akan dibayarkan.
Setiap bulan, total dari penjualan akan dihitung sebagai informasi tentang jumlah pendapatan yang akan diterima dalam buku tersebut. Jumlah pemasukan yang sudah tercantum bukanlah merupakan keuntungan usaha yang sebenarnya karena dalam pemasukan tersebut juga terdapat pemasukan hal-hal lainnya selain penjualan.
2. Buku pengeluaran.
Digunakan khusus untuk mencatat semua jenis pengeluaran dalam satu bulan. Seperti halnya pada buku order, setiap bulan Anda harus menghitung berapa besar total dari pengeluaran, misalnya pengeluaran untuk membayar biaya gaji, membeli benang, dan lain sebagainya.
3. Buku stok.
Apakah bisnis Anda hanya sebatas untuk menjual atau memproduksi pakaian, Anda tetap membutuhkan adanya buku stok untuk mencatat inventorynya. Misalnya jenis usaha Anda memproduksi baju, maka Anda juga memiliki stok berupa lembaran kain. Kain seperti inilah dalam istilah akuntansi yang dianggap sebagai salah satu asset yang setara dengan jumlah uang yang Anda miliki saat ini. Apabila terjadi selisih antara stok dengan buku catatan, maka selisih tersebut merupakan kerugian yang mungkin saja dapat sangat mempengaruhi keuntungan Anda. stok barang yang memiliki nilai rupiah yang kemudian akan dapat digunakan sebagai dasar utama dalam menentukan HPP perusahann.
Dari catatan yang sudah Anda buat pada ketiga buku tersebut, maka Anda dapat memprediksikan seberapa besar laba yang nantinya akan didapatkan pada bulan tersebut dengan cara menggunakan rumus berikut:
Laba = total pemasukan – total pengeluaran.
Laba yang nantinya akan Anda dapatkan tersebut merupakan laba kotor. Dari laba inilah akan dapat Anda gunakan sebagai modal untuk proses pengembangan usaha selanjutnya.
Groedu Academy E-Learning
City Of Tomorrow Mall, Jl. A Yani No. 288 (Bunderan Waru) Lantai UG, Blok US 23, No. 3 & 5, Surabaya.
Handphone : 0818521172 (XL), 081252982900 (Simpati)
Office (only call no sms) : 0811-3444-910
Email : groedu@gmail.com/groedu_inti@hotmail.com