Struktur perkembangan perekonomian yang selama ini terus berkembang seperti dinegara-negara barat atau di negara kita sendiri tidak pernah luput dari yang namanya inflasi. Dan kali ini adalah sedikit membahas tentang bermacam-macam jenis inflasi.
Inflasi sendiri dapat digolongkan menjadi beberapa macam jenis inflasi berdasarkan dari tingkat keparahan, penyebab utama dari berbagai lonjakan kenaikan harga-harga, asal mula penyebab inflasi, dan persentase-presentase inflasi.
1. Berdasarkan dari tingkat keparahan inflasi.
Selama kurang lebih setahun dari terjadinya inflasi terbagi lagi menjadi empat tingkatan, namun tingkatan ini juga sebenarnya tidak dapat untuk dijadikan sebagai tolak ukur mutlak karena suatu kejadian akan bisa dianggap sebagai suatu inflasi apabila dirasakan menjadi berbeda tergantung dari masyarakat setempat sendiri yang menilainya.
Misalnya suatu inflasi dengan kelajuan 10% per tahun yang berasal dari terjadi lonjakan kenaikan harga-harga sembako jika memang sangat terasa besar dampaknya oleh masyarakat berpenghasilan rendah, boleh jadi maka persentase 10% ini adalah bisa dibilang sebagai inflasi terparah. Adapun untuk tingkatan-tingkatan dari inflasi yang dimaksudkan adalah sebagai berikut:
• Inflasi ringan yang kurang daripada 10%.
• Inflasi sedang dengan kisaran antara 10%-30%.
• Inflasi berat dengan kisaran antara 30%-100%.
• Inflasi hiper (hiperinflasi) yang terjadi lebih daripada 100%.
2. Berdasarkan penyebab utama dari terjadinya kenaikan harga.
• Inflasi tarikan permintaan (demand pull inflation). Sederhananya adalah, hal ini terjadi disebabkan karena adanya desakan/lonjakan-lonjakan permintaan agregat dari masyarakat terhadap suatu komoditas terpenting di pasar barang yang menjadikannya semakin langka, sehingga akan diikuti pula dengan berbagai kenaikan harga akibat dari kelangkaan barang yang diinginkan.
• Inflasi dorongan biaya (cost push inflation). Hal ini disebabkan karena adanya kenaikan biaya-biaya produksi yang kemudian dilanjutkan dengan terjadinya penurunan omzet dari penjualan.
3. Berdasarkan asal muasalnya.
• Inflasi domestik (domestic inflation), yaitu inflasi yang terjadi karena dipicu oleh terjadinya kesalahan dalam hal pengelolaan perekonomian dalam Negara, baik itu adalah dari sektor riil maupun pada sektor moneter, misalnya pencetakan uang baru (untuk mengatasi terjadinya defisit anggaran) dan kegagalan panen dalam hal pertanian (pasokan keperluan pokok yan menjadi semakin lebih sedikit).
• Inflasi impor (imported inflation), yaitu inflasi yang terjadi disebabkan oleh terjadinya kenaikan harga komoditas negara luar negara yang juga berdampak dengan negara domestik.
4. Berdasarkan sifatnya (Nominal digit).
• Moderate low inflation (Creeping inflation). Kejadian ini seringkali ditandai dengan terjadinya kenaikan harga barang-barang komoditas yang berjalan sangat lambat, karena daya beli masyarakat yang masih sangat tinggi, dan nilai mata uang juga masih berharga. Persentase di bawah 10%.
• Galloping inflation. Kejadian seperti ini biasanya ditandai dengan terjadinya kenaikan harga-harga dengan sangat cepat dalam waktu tempuh yang relatif sangat pendek dan diikuti dengan daya beli masyarakat yang semakin menurun. Persentase 10% – 99%.
• Hyperinflation. Kejadian seperti ini ditandai dengan adanya kenaikan harga yang berjalan dengan sangat-sangat cepat sehingga menjadi berkali-kali lipat. Keadaan seperti ini akan memberikan dampak terhadap nilai mata uang yang menjadi semakin kurang berharga.
Strategi-Strategi Perusahaan Dalam Menghadapi Berbagai Inflasi Tersebut
Dari penjelasan diatas tentang macam-macam jenis inflasi. Dan kali ini adalah akan membahas tentang bagaimana strategi perusahaan dalam menghadapi berbagai lonjakan dari macam-macam jenis inflasi diatas.
Berikut ini merupakan beberapa strategi yang seringkali dilakukan dan dijadikan sebagai rujukan dalam menghadapi berbagai lonjakan inflasi oleh perusahaan:
1. Efisiensi biaya internal perusahaan seperti: (biaya listrik, air, telepon, tenaga kerja, pengadaan alat ATK, dan lain sebagainya).
2. Menekan seminimal mungkin berbagai biaya produksi, operasional, dan pemasaran yang tidak perlu untuk dikeluarkan.
3. Melakukan inovasi dan berbagai variasi produk-produk penjualan.
4. Meminimalisirkan biaya penyimpanan/biaya gudang.
5. Menaikkan harga-harga (keputusan terakhir yang sangat mendesak) jika harus dilakukan agar perusahaan bisa tetap bertahan.
Nah, demikianlah sedikit pembahasan tentang macam-macam inflasi jenis inflasi dan bagaimana strategi perusahaan dalam menghadapi berbagai lonjakan inflasi tersebut. Terimakasih dan salam sukses.
Groedu Academy E-Learning
City Of Tomorrow Mall, Jl. A Yani No. 288 (Bunderan Waru) Lantai UG, Blok US 23, No. 3 & 5, Surabaya.
Handphone : 0818521172 (XL), 081252982900 (Simpati)
Office (only call no sms) : 0811-3444-910
Email : groedu@gmail.com/groedu_inti@hotmail.com