STRATEGI MARKETING GENERASI Z YANG WAJIB DIKETAHUI SEMUA BISNIS

Munculnya Generasi Milenial sebagai pangsa pasar potensial, tidak berarti Anda harus melupakan kehadiran Generasi Z yang saat ini juga menjadi target potensial bisnis Anda. Menurut Business Insider, Generasi Z telah melewati Milenial sebagai generasi hidup terbesar, mewakili 40% konsumen global. Oleh sebab itu, penting bagi bisnis untuk memiliki strategi marketing Generasi Z yang dapat meraih perhatian mereka!

Generasi Z adalah sekumpulan masyarakat yang lahir pada periode 1996 hingga 2010. Dapat dikatakan bahwa Generasi Z saat ini memiliki dunianya sendiri dan telah mengubah pola engagement dalam strategi marketing khususnya digital.
Saat ini, brand atau bisnis harus mau mendengarkan suara Generasi Z, memahami preferensi mereka, dan berbicara dengan mereka menggunakan bahasa dan platform yang mereka sukai agar tetap relevan di masa mendatang.
Untuk itu, penting bagi bisnis untuk meningkatkan keterlibatan, bangun loyalitas, dan menjadi yang terdepan dalam persaingan untuk menargetkan generasi Z.

Bagaimana Strategi Marketing Generasi Z yang Tepat?
Berikut adalah strategi marketing Gen Z yang perlu diketahui bisnis:

  1. Tekankan konten visual yang menarik
    Strategi marketing Gen Z yang pertama adalah menekankan konten visual yang menarik. Ini karena, 81% Gen Z mengatakan Instagram dan YouTube adalah jejaring sosial pilihan mereka.
    Dan ketika ditanya jaringan mana yang Gen Z ingin melihat merek menggunakan lebih banyak, 56% mengatakan Instagram sementara 38% menunjuk ke YouTube. Di mana kedua media sosial tersebut menekankan konten visual yang menarik bagi pelanggannya.
    Sebagai marketer, Anda harus mempertimbangkan untuk memasukkan platform visual ke dalam strategi mereka dan mengembangkan konten berukuran kecil seperti Instagram Stories.
  2. Bereksperimen dengan konten yang interaktif
    Strategi marketing Gen Z selanjutnya adalah dengan menggunakan kombinasi konten yang tinggi kreativitas dan interaktivitas.
    Dalam hal ini, apa pun yang dapat Anda lakukan untuk mendorong interaksi atau percakapan di media sosial adalah nilai tambah. Misalnya, menggunakan fitur interaktif seperti polling yang berfungsi ganda untuk mempelajari pelanggan dan juga menarik perhatian mereka.
  3. Pertimbangkan FOMO yang dialami Gen Z
    Saat melakukan marketing Gen Z, pertimbangkan bagaimana Anda dapat memanfaatkan ketakutan akan kehilangan yang dialami oleh audiens Anda, atau yang lebih dikenal dengan Fear of Missing Out (FOMO).
  4. Manfaatkan tag untuk meningkatkan keterlibatan
    Tagging berperan penting dalam marketing Gen Z. Dorong pengikut Anda untuk berbagi konten buatan pengguna (misalnya foto pelanggan) ditambah dengan tagar bermerek.
  5. Jangan hanya terlibat di satu channel
    Generasi Z adalah generasi multi-platformatau multi-channel di mana mereka tidak hanya menggunakan satu media sosial atau platform untuk bersosialisasi. Anda perlu memastikan bahwa konten Anda tersedia kapan pun dan di mana pun mereka menginginkannya.
    Faktanya, Generasi Z dapat terlibat dengan sebanyak lima layar sekaligus, yakni menggunakan platform media sosial yang berbeda untuk tujuan yang berbeda. Contohnya, jangan membagikan konten yang sama di Facebook seperti yang Anda lakukan di Instagram. Sebagai gantinya, sesuaikan konten Anda dengan setiap platform media sosial tertentu yang Anda bagikan.
  6. Berikan nilai tambah
    Generasi Z merupakan generasi yang sudah akrab dengan internet dan gadget. Dengan begitu, sudah hal biasa bagi generasi Z untuk mendapat iklan setiap harinya di internet maupun media sosial.
    Tapi apakah iklan-iklan itu mendapatkan perhatian mereka?
    Kegandrungan generasi ini pada internet dan gadget membuat perhatian mereka pun kerap teralihkan oleh iklan hard selling – iklan yang terang-terangan menjual tanpa memberikan nilai lebih kepada mereka.
    Generasi Z hanya akan tertarik pada apa yang mereka cari, butuhkan, dan sebuah kampanye yang memberikan nilai lebih (added value), baik berupa hiburan, pengetahuan, maupun value brand itu sendiri.
  7. Tunjukkan selera humor brand Anda
    Ini mungkin terdengar sepele, tetapi mayoritas Gen Z ingin mendukung merek yang mereka anggap “menyenangkan” dan “keren”. Ini menjelaskan mengapa konten sosial humor dan meme-centric begitu populer di kalangan anak muda.
    Untuk itu, Anda perlu menunjukkan selera humor brand dalam strategi marketing Gen Z bisnis Anda.
  8. Tanggapi pengikut Anda dengan tepat waktu
    Memberikan perhatian penuh kepada pengikut Gen Z tidak hanya dapat memaksimalkan marketing Generasi Z Anda, tetapi juga mampu meningkatkan loyalitas pelanggan.
    Menurut sebuah penelitian, 47% pelanggan mendefinisikan merek terbaik di kelasnya sebagai merek yang menawarkan layanan pelanggan yang kuat. Tanggapan yang tepat waktu adalah bagian penting dari strategi sosial merek mana pun.
  9. Terima dan evaluasi umpan balik pelanggan Anda
    Strategi marketing Gen Z yang terakhir adalah memasukkan testimonial pelanggan ke dalam strategi sosial Anda.
    Tujuannya adalah untuk membantu membangun reputasi online merek Anda, memberikan awareness kepada calon pelanggan baru, dan memperkuat kredibilitas melalui bukti sosial.

Semoga Artikel ini bermanfaat. Dan jika Anda membutuhkan informasi lebih detil perihal strategi marketing gen z atau Anda tengah membutuhkan konsultan profesional untuk membantu Anda membuat konten yang ditjukan generasi z Kami siap membantu. SIlahkan hubungi kami melalui email groedu@gmail.com, atau bisa langsung menghubungi kami melalui WhatsApp 0812-5298-2900.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.