SEPUTAR MANAJEMEN DISTRIBUSI

Anda pasti pernah melihat seseorang yang membawa barang tertentu untuk ditawarkan kepada para pembeli, seperti tukang sayur, penjual bakso. Semua kegiatan tersebut merupakan bagian kecil dari contoh kegiatan distribusi.

Distribusi artinya proses yang menunjukkan penyaluran barang dari produsen agar bisa sampai kepada konsumen. Orang yang melakukan kegiatan distribusi disebut distributor. Distribusi merupakan kegiatan ekonomi untuk menjembatani segala kegiatan produksi dan konsumsi.

manajemen-distribusi-matkul-scm-anggadikka-1-638

Karena jasa distribusi barang dapat sampai ke tangan para konsumen. Dengan demikian kegunaan barang akan semakin meningkat setelah dapat dikonsumsi. Dari apa yang baru saja dijelaskan, bahwa distribusi sangat berjasa dalam meningkatkan kegunaan menurut tempatnya (place utility) dan menurut waktunya (time utility).

Proses Distribusi sangat dibutuhkan oleh para konsumen agar dapat memperoleh barang-barang yang telah dihasilkan oleh produsen, apalagi jika produksinya terbilang jauh. Anda dapat melihat barang yang tidak dihasilkan di daerah lain akan tetapi sekarang malah ada di tempat Anda.

Berikut adalah beberapa kegiatan yang termasuk dari fungsi distribusi yang terbagi menjadi dua macam.

1. Fungsi Distribusi Pokok.

Fungsi distribusi pokok adalah tugas-tugas yang harus dilaksanakan. Dalam hal ini fungsi pokok distribusi meliputi:

• Pengangkutan (Transportasi).
• Penjualan (Selling).
• Pembelian (Buying).
• Penyimpanan (Stooring).
• Pembakuan Standar Kualitas Barang.
• Penanggung Resiko

2. Fungsi Tambahan.

Distribusi yang memiliki fungsi tambahan yang hanya diberlakukan pada saat pendistribusian barang-barang tertentu. Fungsi dari distribusi tambahan tersebut di antaranya adalah sebagai berikut.

• Menyeleksi Barang.
• Mengepak/Mengemas.
• Memberi Informasi.

Sistem Dalam Proses Penyaluran Distribusi

Pengertian dari sistem penyaluran distribusi adalah pengaturan dalam hal penyaluran barang dari produsen kepada konsumen. Sistem distribusi dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu :

1. Sistem distribusi jalan pendek atau langsung.

Merupakan sistem distribusi yang sama sekali tidak menggunakan saluran distribusi. Seperti contoh distribusi sistem ini adalah penyaluran hasil pertanian oleh para petani langsung ke pasar.

2. Sistem distribusi jalan panjang atau tidak langsung.

Merupakan sistem distribusi yang menggunakan saluran distribusi dalam kegiatan distribusinya dan biasanya melalui agen. Seperti contoh : motor, mobil, TV dan lain-lain.

Saluran-Saluran Dalam Proses Distribusi

Pengertian dari saluran distribusi adalah sebagai organisasi yang kegiatan utamanya untuk menyalurkan barang dari para produsen untuk bisa sampai ke tangan para konsumen dengan tujuan agar dapat memperoleh keuntungan.

Saluran distribusi dibedakan menjadi dua golongan organisasi distribusi, yaitu para pedagang dan perantara khusus.

1. Pedagang.

Pengertian dari pedagang adalah organisasi yang membeli dan menjual barang kembali tanpa merubah bentuk dan sudah menjadi tanggungjawabnya sendiri dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan.

Pedagang dibedakan menjadi 2 macam, yaitu :

1. Pedagang Besar (Grosir atau Wholesaler).
2. Pedagang Eceran (Retailer).

2. Perantara Khusus.

Sama halnya dengan para pedagang, kegiatan utama dari perantara khusus juga adalah untuk menyalurkan barang dari para produsen untuk bisa sampai ke tangan para konsumen. Bedanya adalah perantara khusus sama sekali tidak bertanggungjawab penuh terhadap barang yang tidak laku terjual. Perantara khusus meliputi :

1. Agen (Dealer).
2. Broker (Makelar).
3. Komisioner.
4. Eksportir.
5. Importir.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kegiatan Distribusi

Faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan distribusi adalah sebagai berikut :

1. Faktor Pasar.

Dalam hal ini, saluran distribusi dipengaruhi oleh adanya pola pembelian dari para konsumen, yaitu jumlah konsumen, letak geografis konsumen, jumlah pesanan dan kebiasaannya dalam pembelian.

2. Faktor Barang.

Pertimbangan dari segi barang berhubungan dengan nilai unit, besar dan berat barang, mudah rusaknya barang, standar barang dan pengemasannya.

3. Faktor Perusahaan.

Pertimbangan yang diperlukan di sini adalah sumber dana, pengalaman dan kemampuan dari manajemen serta pengawasan dan pelayanan yang telah diberikan.

4. Faktor Kebiasaan dalam Pembelian.

Pertimbangan yang diperlukan dalam kebiasaan pembelian adalah kegunaan dari perantara, sikap perantara terhadap kebijaksanaan produsen, volume penjualan dan ongkos dari penyaluran barang.

 

Groedu Academy E-Learning

City Of Tomorrow Mall, Jl. A Yani No. 288 (Bunderan Waru) Lantai UG, Blok US 23, No. 3 & 5, Surabaya.

Telepon : 031-33311179
Office (only call no sms)  : 081-59417699
Handphone : 0818521172 (XL), 081252982900 (Simpati)

Email : groedu@gmail.com/groedu_inti@hotmail.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.