Pada 2018 lalu sempat ada World Cup Russia dan Asia Games yang banyak digunakan sebagai kesempatan emas bagi brand sebagai sebuah momentum marketing, selain daripada momentum hari-hari besar keagamaan yang lebih banyak mempengaruhi tingkat konsumsi masyarakat.
Namun untuk tahun ini sendiri tidak terlalu banyak momentum yang bisa digunakan. Selain dari hari raya Imlek dan menjelang Hiruk-pikuk kampanye politik jelang Pemilu serentak Presiden dan Legislatif pada April 2019 mendatang tampaknya tidak akan terlalu banyak mempengaruhi komunikasi dari pemasaran brand-brand di Indonesia.
Brand-brand untuk tahun ini akan lebih intens dalam berkomunikasi secara efektif dan efisien. Mereka akan berupaya untuk bergerak lebih cepat, tepat dan tajam dalam menganalisis tentang bagaimana situasi untuk menghasilkan konten yang lebih relevan dan dalam kontekstual dengan yang sedang banyak dialami oleh para konsumen. Berikut adalah merupakan beberapa trend-trend Marketing Communications dari konsultan marketing di tahun 2019 ini.

1. Munculnya tuntutan yang semakin lebih tinggi terhadap sebuah kecepatan.
Konsumen akan semakin menuntut adanya kecepatan respon yang harus diberikan oleh brand, terutamanya adalah ketika mereka berhubungan secara online, baik dalam hal transaksi komersial maupun sosial. User Interface akan menjadi media komunikasi terbaik yang semakin krusial bahkan akan menentukan loyalitas tidaknya para konsumen.
2. Semakin menguatnya Mobile Content.
Jumlah pengakses internet melalui dundia digital akan semakin meningkat dengan signifikan, hampir untuk semua jenis fungsi komunikasi. Peningkatan semacam ini akan menjadikan para pemilik brand akan menempatkan mobile channel sebagai salah satu titik sentral utama untuk berkomunikasi dalam bidang pemasaran.
3. Semakin menguatnya penggunaan Machine Learning dan Artificial Intelligent.
Machine Learning dan Artificial Intelligent akan menunjukkan ketajamannya dalam hal personalization/customization. Platform yang berbasis Search dan Conversation akan menjadi semakin pintar dalam membaca bagaimana pola dari target pasar, bukan hanya pada teks, namun juga pada intensi-intensi perilaku pembelian untuk ke depannya.
4. Menguatnya Dynamic Content dan Contextual Content.
Akibat dari semakin kuatnya fungsi-fungsi artificial intelligent dan machine learning, maka akan semakin banyak brand-brand yang mampu dalam berkomunikasi secara lebih cepat, tepat dan tajam. Relevan dengan bagaimana konteks yang sedang dialami oleh para konsumen saat ini.
5. Dari Communication Design kepada Customer Experience Design.
Dari sudut pandang perancangan komunikasi pemasaran akan menjadi semakin bergeser secara signifikan dari sekadar hanya “berkomunikasi” menjadi “berinteraksi” dalam berbagai macam bentuk dari berbagai contact point. Masing-masing contact point akan menjadi semakin memiliki keunikannya tersendiri dan membutuhkan treatment yang khusus.
6. Customer Journey akan menjadi semakin dinamis.
Data-data yang menjadi semakin cepat, kuat dan lebih detail dari search engine, e-commerce dan platform social network, ditambah lagi dengan semakin beragamnya volume penawaran akan menjadikan para customer journey menjadi semakin lebih dinamis dan kompleks.
7. Semakin berlipatnya Content Visual, Video dan juga Simbol.
Semakin menguatnya berbagai infrastruktur internet dan semakin terjangkaunya harga data, semakin lebih memungkinkan bagi lalu lintas data-data visual dan video semakin mudah untuk dinikmati. Selain dari brand-brand akan menjadi semakin banyak untuk memproduksi content, crowd content juga akan menjadi semakin tumbuh dan berkembang.
8. Integrasi menggunakan data-data dan Automation yang menjadi semakin massif jika diterapkan.
Basic commercial brand data dan third party data akan lebih banyak digunakan secara lebih intensif dan meluas. Di waktu yang sama, personalisasi dalam bentuk dynamic content/contextual content akan menjadi semakin banyak diproduksi.
9. Privacy, Etika dan Brand Safety akan muncul Sebagai Concern terbaru.
Semakin meningkatnya praktek-praktek komunikasi yang sudah berbasis data, akan memunculkan masalah baru dalam hal perlindungan privasi konsumen yang selama ini belum diatur secara jelas. Sementara dari wilayah brand, penyebaran content dan pesan juga masih belum sepenuhnya aman, terutamanya adalah masalah tentang jaminan bahwa programmatic advertising akan mulai menyasar secara lebih tepat di channel-channel seperti yang sudah ditargetkan sesuai dengan brand valuenya.
10. Social Causes akan menjadi permasalahan baru yang lebih strategis.
Telah meleburnya wilayah komersial dengan wilayah sosial dan semakin meningkatnya kebutuhan interaksi dari brand pada social network akan semakin memaksa brand tersebut untuk menambah narasinya agar selalu bersentuhan dengan issue-issue sosial. Perebutan thema sosial dan perancangan narasi sosial akan menjadi semakin meramaikan dunia komunikasi pemasaran saat ini. Jika Anda merasa lebih tertarik untuk strategi-strategi marketing atau berupa pelatihan marketing lainnya, Anda bisa menghubungi kami via WhatsApp 0812-5298-2900 atau email ke groedu@gmail.com. Kami tunggu kabar baiknya dari Anda semua. Selamat mencoba dan semoga sukses.