Pernahkah anda mendengar tentang istilah selling dan branding? Menurut Anda manakah yang lebih penting atau yang harus diutamakan antara selling dan branding? Nah, sebelum membahas mana yang lebih penting atau mana yang harus diutamakan, Anda perlu mengetahui lebih dalam tentang pengertian selling dan branding terlebih dahulu.
- Pengertian Selling dan Branding
Pada dasarnya Selling merupakan arti kata dari penjualan dalam bahasa inggris. Selling atau penjualan adalah kata kerja yang artinya berjualan, jadi dengan kata lain selling bertujuan untuk mendapatkan omset atau penghasilan dari kegiatan penjualan. Selling merupakan suatu upaya meyakinkan konsumen agar dapat tergerak melakukan action berupa purchase. Oleh karena itu pesan dalam selling haruslah direct dan menjelaskan kelebihan produk/layanan yang diiklankan. Bagi perusahaan atau pelaku bisnis aktivitas selling dapat mendatangkan profit.
Sedangkan definisi branding menurut Philip Kotler adalah simbol, rancangan, tanda, istilah, nama, serta kombinasi yang bertujuan untuk memiliki identitas yang berbeda dari kompetitor. Namun seiring berjalannya waktu, kini segala sesuatu yang membangun dan membesarkan brand juga termasuk dalam definisi branding. Adapun unsur-unsur dari branding dapat ditandai dari segi nama, logo, tampilan visual, suara, juru bicara, maupun kata-kata. Untuk jenisnya meliputi personal branding, product branding, hingga cultural branding. - Lalu manakah yang lebih penting antara selling vs branding?
Pada dasarnya baik selling maupun branding keduanya sama-sama penting serta saling melengkapi. Namun masih banyak orang yang berpikir bahwa kegiatan branding hanya sampai pada pasan iklan, membuat logo dan packaging, atau promosi, padahal sebenarnya ruang lingkup branding sangatlah luas. Apabila branding didefinisikan sebagai aktivitas untuk membangun merek atau brand, maka tidak bisa cukup sampai hal-hal itu saja. Masih banyak hal lain yang bisa dilakukan untuk membangun sebuah brand yang baik. Seperti halnya melayani konsumen dengan ramah dan baik, memberikan kemudahan dalam bertransaksi, sehingga membuat konsumen ketagihan untuk membeli lagi. Beberapa hal tersebut dapat membantu mengembangkan brand secara lebih efisien. - Selling Membuat Orang Beli Tapi Branding Membuat Orang Mau Beli Lagi
Pernahkan Anda mendengar atau membaca ungkapan diatas? apabila yang Anda inginkan hanya sekedar mendatangkan pembeli, maka melakukan aktivitas selling saja sudah cukup. Namun apabila tujuan Anda ingin membangun bisnis yang sustainability-nya tinggi, bisa lebih dikenal banyak orang, kemudian memiliki pelanggan yang loyal, atau dapat digunakan sebagai sumber penghasilan jangka panjang, maka selling saja tidaklah cukup. Anda perlu melakukan aktivitas branding. - Hanya Selling Tanpa Branding?
Beriklan merupakan salah satu kegiatan marketing yang sering dilakukan. Saat ini kegiatan beriklan tidak hanya dilakukan dengan cara offline tetapi juga bisa online maupun digital. Namun yang dapat membedakan jenis iklan adalah strateginya. Anda tentu sadar jika mayoritas iklan yang Anda lihat saat ini kebanyakan tentang selling, dan sedikit yang menyertakan branding.
Namun, perlu Anda ketahui bahwa kegiatan usaha atau bisnis yang hanya menitikberatkan pada aktivitas selling tanpa branding akan mudah tergantikan dengan kompetitor lainnya. Aktivitas selling yang berkelanjutan juga membutuhkan strategi untuk mendapatkan kepercayaan konsumen. salah satu strategi yang paling berdampak besar yaitu dengan melakukan branding pada bisnis Anda. - Branding Adalah Tentang Pendekatan Ke Pelanggan
Umumnya apabila konsumen telah percaya pada suatu brand tertentu maka tidak akan mudah beralih pada produk lain, apalagi jika produk tersebut terbilang masih baru. Meskipun harga yang ditawarkan jauh lebih rendah. Adapun tujuan dari marketing sendiri adalah untuk mengenalkan produk dari suatu brand, sehingga konsumen atau masyarakat mampu mengenali, mengetahui, memilih dan menerima sehingga menjadi pelanggan yang loyal. Branding juga bisa dikatakan sebagai proses pendekatan brand kepada calon pelanggan. - Branding Menciptakan Value Bagi Pelanggan
Pernahkan Anda merasa bangga karena telah menggunakan suatu brand tertentu seperti halnya Anda mengenakan baju bermerek seperti Louis Vuitton atau Gucci? Mengapa demikian? Nah, hal tersebut bisa terjadi karena brand tersebut telah berhasil membangun citra dan persepsi yang baik, serta nilai yang tinggi pada konsumen. Karena brand mampu mencerminkan, menggambakan, bahkan mengukur kelas sosial suatu individu. Contohnya saja individu yang menggunakan iPhone keluaran terbaru, atau Lamborghini. Hanya dengan melihat seseorang mengenakan brand tersebut, orang lain yang melihat bisa menilai dan menggolongkan jika individu tersebut merupakan orang yang berada yang memiliki kelas sosial tinggi. Sehingga produk dari brand tertentu yang telah memiliki hati masyarakat tentu sudah memiliki segmentasi pasar tertentu. Adapun brand dengan segmentasi pasar yang jelas, akan dengan mudah melakukan selling atau penjualan dalam skala besar.
Baca juga: 5 Tren Copywriting pada 2023
Kesimpulan
Setelah membaca penjelasan diatas, Apakah Anda sudah tahu manakah yang harus diutamakan antara Selling dan Branding? Selling lebih berfokus pada pendapatan dari pada nilai jual barang, sedangkan branding lebih mengutamakan nilai berdasarkan experience konsumen. Sehingga branding mampu membuat konsumen menjadi loyal. Adapun kekuatan branding tidak perlu diragukan lagi, terlebih dalam penjualan suatu produk. Konsumen yang loyal biasanya akan sangat excited menunggu produk-produk dari kecintaan mereka mengeluarkan varian baru. Oleh karena itu branding sangat penting untuk membangun bisnis dapat bertahan lama dan semakin besar.
Semoga Artikel ini bermanfaat. Dan jika Anda membutuhkan informasi lebih detil perihal Selling atau Branding atau Anda tengah membutuhkan konsultan profesional untuk membantu Anda? Kami siap membantu. SIlahkan hubungi kami melalui email groedu@gmail.com, atau bisa langsung menghubungi kami melalui WhatsApp 0812-5298-2900.