Suatu penganggaran dalam sebuah prosedur penyusunan dapat berfungsi dengan baik apabila taksiran-taksiran yang telah dimuat didalamnya sudah benar-benar akurat, sehingga tidak jauh berbeda dengan realisasinya. Agar bisa melakukan penaksiran dengan lebih akurat, maka diperlukan berbagai data-data, informasi dan pengalaman yang merupakan faktor-faktor penting yang harus dipertimbangkan dalam menyusun anggaran. Anggaran biaya operasional merupakan anggaran atau taksiran terhadap hampir semua biaya yang telah dikeluarkan dalam masa satu tahun buku. Penyusunan angggran biaya operasional Dinas dan lain sebagainya.
Pengendalian Terhadap Biaya Operasional Perusahaan
1. Konsep Dasar Dari Sistem Pengendalian Biaya.
Pengendalian dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis dan mengevaluasi terhadap berbagai penyimpangan-penyimpangan yang seringkali terjadi antara apa yang telah ditetapkan dalam anggaran dengan realisasinya dan pertimbngan bagi perencanaan yang semakin lebih baik dimasa yang akan datang. Pengendalian harus dilaksanakan berdasarkan standar dan budget yang telah disusun atau melalui berbagai pertimbangan dari pihak manajemen, peramalan dengan perhitungan secara matematis dan berbagai pengalaman dimasa lalu.
Pengendalian biaya operasional pada perusahaan yang diadakan melalui penganggaran. Evaluasi terhadap anggaraan yang terjadi bertujuan untuk mengetahui berbagai kelemehan-kelemahan dalam pelaksanaannya. Apabila terdapat kelemahan maka dapat diambil tindakan korektif untuk periode anggaran berikutnya. Instansi perusahaan yang menganut prinsip fleksibilitas anggaran itu artinya dalam rangka untuk mengoptimalkan pencapaian rencana kerja selalu diadakan penyesuaian-penyesuaian terhadap berbagai alokasi terhadap biaya anggaran. Untuk itulah harus ada perbandingan anggaran dengan realisasi anggarannya dari semua perkiraan yang terdapat dalam anggaran operasional tersebut.
2. Pengendalian Anggaran Biaya Administrasi & Umum.
Pengendalian yang dilakukan contoh terhadap biaya administrasi & umum adalah sebagai berikut:
• Membuat anggaran biaya secara administrasi dan umum pada masa awal periode.
• Mengalokasikan anggaran secara lebih tepat sasaran.
• Memeriksa bukt i-bukti transaksi yang terjadi.
Pengawasan Terhadap Biaya Operasional Perusahaan
Pengawasan merupakan fungsi manajemen yang menempati urutan paling bawah, akan tetapi bukan berarti bahwa fungsi seperti ini kalah pentingnya dari fungsi-fungsi yang lainnya. Karena pangawasan terhadap biaya operasional justru sudah ada sejak penetapan dari struktur organisasi itu sendiri. Pengawasan merupakan apa yang telah dilaksanakan, maksudnya adalah untuk mengevaluasi terhadap prestasi kerja dan jika harus menerapkan tindakan-tindakan yang lebih korektif sehingga hasil pekerjaan akan sesuai dengan perencanaan.
Pengertian seperti ini menunjukkan adanya hubungan yang sangat erat antara perencanaan dan pengawasan. Seperti terlihat dalam kenyataan, bahwa untuk langkah awal dari proses pengawasan sebenarnya bermula dari langkah perencanaan, penetapan tujuan, dan penetapan standar atau sasaran kegiatan. Pengawasan akan sangat membantu dalam hal penilaian apakah perencanaan telah dilaksanakan secara lebih efektif. Pengawasan biaya yang efektif memiliki 2 (dua) macam aspek, yaitu:
1. Pengawasan terhadap operasional bisnis.
Pengawasan operasional adalah pengawasan biaya yang dilakukan manajemen melalui kegiatan (operasi). Namun dengan sasaran yang hendak dicapai, pengawasan operasional tidak dapat dipertahankan lebih lama karena hal demikian merupakan pemborosan dan tidak efisien.Oleh karenanya pengawasan operasional perlu ditambah dengan pengawasan akuntansi.
2. Pengawasan keuangan (Akuntansi).
Pengawasan keuangan merupakan pengawasan dari biaya yang dilakukan melalui prosedur-prosedur akuntansi dan pencatatan-pencatatan terhadap biaya. Karena sasaran pokok yang lebih tertuju kepada pengelompokan biaya, maka perhatian yang lebih besar akan tertuju kepada pengawasan akuntasi. Pengawasan akuntansi yang memang bertujuan untuk menciptakan suatu sistem pencatatan yang dapat mengembangkan pertanggungjawaban terhadap biaya-biaya dan arus pekerjaan, serta untuk memberikan laporan yang lebih singkat tentang hal-hal yang berhubungan dengan pengawasan dan laporan statistik untuk mengetahui seputar perkembangan orang-orang yang bertanggungjawab atas biaya.
Pengawasan biaya operasional pada perusahaan biasanya akan dilakukan melalui anggarannya. Pengawasan ini tidak hanya pada saat terjadinya evaluasi akhir periode, namun juga melalui pengawasan akan dilakukan pada saat periode berjalan. Instansi perusahaan juga harus menggunakan prinsip dari fleksibilitas anggaran yang artinya adalah dignakan dalam rangka untuk pengoptimalan dalam hal pencapaian rencana kerja agar selalu diadakan penyesuaian terhadap berbagai alokasi biaya yang telah dianggarkan sebelumnya. Untuk melaksanakan pengawasan terhadap anggaran biaya terhadap operasional, maka instansi untuk membandingkan rencana anggaran dan realisasi yang telah terjadi pada setiap berbagai perkiraan-perkiraan yang terdapat dalam anggaran dari biaya operasional.
Syarat-syarat terpenting dalam pengawasan anggaran biaya operasional adalah sebagai berikut:
1. Pengelompokan secara tepat terhadap berbagai elemen biaya operasional serta untuk pembukuannya.
2. Penentuan pertanggungjawaban atas berbagai biaya operasional pada tingkatan bagian tertentu secara per individual.
Agar dapat memenuhi dari kedua persyaratan tersebut, maka dalam pengawasan biaya operasional sangat diperlukan adanya beberapa langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menggolongkan elemen-elemen biaya operasional atas jenis biaya tersebut.
2. Mengalokasikan setiap jenis biaya operasional pada setiap divisi yang berhubungan langsung dengan fungsinya masing-masing.
3. Menentukan teknik-teknik dalam hal pengawasan biaya operasional pada setiap masing-masing fungsi.
Berdasarkan data tersebut akan dapat dibuat seputar pengawasan biaya operasional pada pada internal perusahaan, dan langkah-langkah yang harus mereka lakukan adalah sebagai berikut:
1. Membuat anggaran biaya operasional pada masa awal periode.
2. Mengalokasikan dari setiap jenis biaya operasional secara lebih tepat.
3. Memeriksa bukti-bukt i serta hal-hal yang berhubungan langsung dengan pengeluaran tentang biaya operasional.
Setelah langkah langkah diatas dilakukan, maka hal terakhir yang harus dilakukan instansi internal perusahaan adalah melakukan pengawasan dengan cara membandingkan anggaran yang telah ditetapkan sebelumnya dengan realisasi yang sudah terjadi.
Groedu Academy E-Learning
City Of Tomorrow Mall, Jl. A Yani No. 288 (Bunderan Waru) Lantai UG, Blok US 23, No. 3 & 5, Surabaya.
Handphone : 0818521172 (XL), 081252982900 (Simpati)
Office (only call no sms) : 0811-3444-910
Email : groedu@gmail.com/groedu_inti@hotmail.com