PENJELASAN FENOMENA KONSUMEN LEBIH MEMILIH UNTUK MEMBELI BARANG IMPOR DARIPADA BARANG LOKAL

Fenomena seperti mengapa para konsumen lebih memilih untuk membeli merek barang-barang impor (asing) daripada barang lokal seringkali terjadi di negara mana pun (bukan hanya di Indonesia saja), dan untuk kategori produk pun juga sama saja. Dalam persaingan bisnis global yang sudah memasuki pasar hampir dari setiap negara, kita akan menemukan adanya produk yang bermerek lokal atau merek asing.

Konsumen Lebih Cenderung untuk Memilih Merek Barang-Barang Import (Asing).

Sebelum konsumen akan memutuskan untuk membeli suatu produk, terdapat dua hal yang biasanya menjadi penentu utama dari keputusan pembelian konsumen tersebut, yaitu adanya persepsi konsumen terhadap kualitas dari produk dan faktor prestige dari produk tersebut. Baik untuk merek lokal maupun merek asing, kedua faktor tersebut masih tetap berlaku.

Namun khususnya bagi konsumen yang lebih cenderung untuk memilih merek-merek produk asing, sudah jelas bahwa mereka memiliki persepsi bahwa merek asing memiliki kualitas (Perceived Brand Quality/ Kualitas Merek yang Bisa Diterima) yang lebih baik daripada merek lokal, sekaligus sebagai Brand Prestige yang lebih tinggi daripada merek-merek lokal lainnya. Faktor kualitas yang dimaksudkan disini adalah selain kualitas dari produk itu sendiri, sudah termasuk juga service yang telah diberikan seperti halnya after sales service setelah produk terbeli.

Bagi produk merek asing, faktor harga yang lebih tinggi dan faktor kelangkaan malah bisa semakin meningkatkan kecenderungan para konsumen untuk lebih memburunya. Hal ini karena merek asing yang lebih sukar ditemukan dan berharga sangat mahal malah justru akan dipersepsikan oleh para konsumen sebagai sebuah produk yang lebih berkualitas dan memiliki prestige yang lebih tinggi. Namun selain dari kedua faktor (kualitas dan prestige) diatas, terdapat juga faktor Consumer Ethnocentrism yang bisa kita artikan sebagai seberapa besar rasa Nasionalisme dari para konsumen? Nasionalisme yang tinggi dari para konsumen akan bisa semakin mendorongnya untuk lebih memilih merek-merek lokal daripada keinginan pribadi untuk membeli merek-merek asing.

Dalam hal ini, merek lokal malah memiliki keunggulan yang lebih baik daripada merek-merek asing, yang mana merek lokal seringkali dipandang sebagai sebuah merek yang (lebih memahami) selera lokal daripada merek asing. Merek lokal dianggap semakin lebih (membumi) daripada merek asing, karena merek lokal akan lebih terhubung dengan tradisi dan budaya lokal. Konsumen bisa jadi memiliki ketertarikan yang lebih terhadap merek asing, namun karena mereka merasa lebih familiar dengan merek lokal serta karena merasa lebih bangga dengan memakai produk lokal, maka merekapun akan lebih cenderung untuk memilih produk lokal.

Pertanyaannya selanjutnya adalah, apakah rasa Nasionalisme dari konsumen kita sudah cukup tinggi sehingga mereka tetap bisa memilih merek lokal daripada merek asing? Pertanyaaan selanjutnya adalah, apakah kita sudah cukup hanya dengan mengandalkan rasa Nasionalisme saja agar merek-merek lokal bisa menjadi pemenang dalam bersaing dengan merek-merek asing? Tentu saja kita pun harus tetap memperhatikan juga dari faktor kualitas dan prestige dari merek lokal tersebut agar dapat bersaing dengan merek asing.

Satu hal lagi yang sudah memainkan peranan penting selain hanya persepsi terhadap kualitas dan prestige dari sebuah produk adalah efek dari adanya Country of Origin (Negara asal). Konsumen akan lebih cenderung untuk menyimpulkan bahwa persepsi dan opini mereka tentang produk yang berasal dari negara tertentu, berdasarkan dari pengalaman untuk menggunakan, pengetahuan tentang produk tersebut dan Negara asalnya, serta berbagai atribut dari produk yang biasanya lebih menonjol bagi mereka.

Inilah fenomena dimana jika seseorang ditanya apakah Anda ingin membeli sepatu? Maka orang mungkin akan langsung menyebut sebuah merek sepatu italia memiliki kualitas terbaik. Jika ingin membeli mobil hemat, maka orang akan langsung berpikir untuk membeli mobil merek Jepang. Ketika hendak memilih kopi yang ingin dinikmati, maka orang akan lebih cenderung untuk memilih merek kopi lokal dimana mereka sudah sangat familiar dengan rasanya yang khas dengan lidah lokal.

Country-of-Origin sudah jelas bisa sangat mempengaruhi keputusan para konsumen dalam membeli merek produk lokal atau ingin membeli merek produk asing. Country-of-Origin didefinisikan sebagai Negara asal dimana perusahaan atau kantor pusat untuk memasarkan produk tersebut dan Negara asal dimana produk tersebut telah diproduksi. Dalam hal ini suatu merek dari produk bisa menanamkan persepsi global kepada benak para konsumen di seluruh dunia tentang produknya sampai mampu tampil dengan lebih menonjol dalam dunia persaingan global.

Jadi dalam dunia persaingan global atau internasional sekarang dan masa mendatang, sangat penting artinya untuk lebih memperhatikan kualitas dari produk agar konsumen bisa mempunyai persepsi yang lebih bagus terhadap merek produk tersebut, serta untuk semakin meningkatkan prestige merek agar para konsumen semakin bangga pada saat memakainya. Faktor kebanggaan juga akan seamkin meningkatkan Nasionalismenya agar para konsumen semakin bangga dan menjadi lebih memilih merek lokal daripada merek asing. Selain itu sangat penting juga artinya untuk menciptakan ciri khas yang lebih menonjol dari suatu produk agar memiliki persepsi yang lebih kuat secara global. Hal ini bertujuan agar sebuah merek bisa menciptakan efek terbaik dari Country-of-Origin yang semakin positif.

 

Groedu Academy E-Learning

City Of Tomorrow Mall, Jl. A Yani No. 288 (Bunderan Waru) Lantai UG, Blok US 23, No. 3 & 5, Surabaya.

Handphone : 0818521172 (XL), 081252982900 (Simpati)
Office (only call no sms)  : 081-59417699
Email : groedu@gmail.com/groedu_inti@hotmail.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.