Dalam berkomunikasi terdapat dua macam elemen yang merupakan bagian terpenting dalam berkomunikasi yaitu :
1. Pengiriman (Sender).
2. Penerimaan (Receiver).
Sedangkan dua elemen lainnya yang merupakan alat untuk berkomunikasi adalah :
1. Pesan (Message).
2. Media.
Lalu ke empat elemen lainya yang merupakan bagian dari fungsi untuk berkomunikasi adalah :
1. Encoding (Memberikan kode).
2. Decoding (Mengartikan Kode).
3. Response/Feedback.
4. Noise.
Pengirim dalam memberikan kode-kode melalui message dengan cara yang sama seperti bagaimana si penerima dalam mengartikan kode-kode yang terdapat dalam message tersebut.
Penjelesan sederhananya adalah : pengirim pesan harus menyampaikan melalui media yang efektif dan harus dapat menjangkau si penerima, selain itu pesan juga harus dalam bentuk yang mudah untuk dikenali oleh si penerima. Pengirim juga harus membuat yang disebut dengan umpan balik sehingga akan dapat dengan mudah dikenali dan direspon dari penerima. Pesan yang nanti akan dikirim tidak selalu akan dapat dengan mudah diterima sesuai dengan keinginan oleh si pengirim pesan, karena terdapat perhatian yang selektif, pengubahan selektif dan pengingatan kembali yang selektif oleh si pemberi pesan.
Sedangkan proses untuk komunikasi pemasaran sendiri terdapat beberapa tahapan agar dapat membentuk komunikasi yang lebih efektif, yaitu sebagai berikut :
• Terlebih dahulu harus mengidentifikasikan si target pendengar.
Komunikasi pemasaran harus memiliki target pendengar yang jelas. Pendengar (audience) bisa terdiri dari para calon pembeli potensial dari produk-produk perusahaan, pemakai produk, pengambil keputusan atau pemberi pengaruh terhadap produk. Para audience juga bisa saja terdiri dari para individu, kelompok, atau masyarakat umum maupun khusus. Target audience ini akan sangat berpengaruh besar terhadap keputusan yang nanti akan diambil oleh si komunikator tentang apa/bagaimana/kapan/dimana dan terhadap siapa harus berbicara.
2. Menentukan tujuan dari komunikasi.
Respon akhir yang diinginkan dari target audience adalah untuk “membeli” dan “puas”. Namun tindakan membeli merupakan hasil akhir dari berbagai proses panjang dalam pengambilan keputusan oleh para konsumen. Komunikator pemasaran harus mengetahui bagaimana target audience akan bergerak dalam tahap-tahap menuju kesiapan untuk membeli. Pemasar mungkin ingin menempatkan sesuatu dalam pikiran konsumen (cognitive), merubah sikap konsumen (affective) atau mendorong konsumen untuk bertindak (behavioral).
Terdapat 4 macam model berbeda tentang tahap model respon konsumen yaitu: AIDA model, Hierarchy of effects model, Innovation adoption model, dan Communication model. Yang paling sering digunakan yaitu: Hierarchy of effects model (learn-feel-do), terdiri dari tahap-tahap yang merupakan tujuan untuk bertahan dari komunikasi, diantaranya adalah sebagai berikut :
• Awareness.
Jika sebagian besar dari target audience masih belum sadar akan objek, maka tugas komunikator adalah untuk membangun kesadaran konsumen akan keberadaan produk, mungkin dapat dengan pengenalan nama terlebih dahulu.
• Knowledge.
Setelah audience sudah mulai sadar akan produk, mungkin mereka tidak memiliki pengetahuan yang lebih tentang produk, sehingga si komunikator harus memberikan pengetahuan akan produk terhadap konsumen.
• Liking.
Pada saat konsumen sudah mengetahui tentang produk tersebut. Maka tugas dari komunikator pemasaran harus berusaha agar konsumen terlihat semakin menyukai produk tersebut.
• Preference.
Konsumen mungkin akan menyukai produk itu dan tidak lebih dari produk yang lain, sehingga pemasar harus membangkitkan gairah konsumen akan produk yang ditawarkan.
• Conviction.
Konsumen mungkin sudah lebih menyukai produk yang ditawarkan akan tetapi belum yakin untuk membelinya. Karena itu tugas seorang pemasar adalah untuk membangun keyakinan konsumen untuk melakukan pembelian tersebut.
• Purchase.
Sebagian dari konsumen mungkin akan memiliki keyakinan tetapi belum juga mampu untuk membeli produk itu. Mungkin mereka masih menunggu informasi tambahan atau memang masih merencanakan tindakan selanjutnya. Pemasar harus mendorong konsumen untuk melakukan langkah terakhir dengan cara menawarkan produk dengan harga diskon, atau untuk menawarkan hadiah.
3. Merancang pesan yang disampaikan agar dapat mudah diterima.
Dalam merancang bentuk pesan, terdapat 4 hal yang harus diperhatikan yaitu apa yang harus dikatakan (isi pesan), bagaimana mengatakanya secara logis (struktur pesan), bagaimana mengatakanya melalui simbol-simbol (bentuk pesan) dan siapa saja yang nanti akan mengatakanya (sumber pesan).
Komunikator pemasaran harus memilih saluran yang efektif dalam menyampaikan pesan. Saluran komunikasi tersebut terdiri dari 2 jenis, yaitu :
• Secara Personal.
Yaitu melibatkan 2 orang atau lebih yang saling berkomunikasi secara langsung. Komunikasi seperti ini dapat dilakukan dengan cara bertatap muka secara langsung, berbicara di hadapan audience, melalui telepon atau surat.
• Secara Non personal.
Pesan akan disampaikan tanpa adanya kontak secara personal atau adanya interaksi perorangan, namun melalui media, suasana dan peristiwa. Media, terdiri dari media cetak (koran, majalah), media penyiaran (radio, TV), media elektronik (audiotape, video) dan juga media display (billboards, sign dan poster). Suasana adalah lingkungan, keadaan sekitar yang semakin membentuk kecenderungan dari konsumen untuk membeli produk Anda. Peristiwa adalah kejadian tertentu yang sengaja dirancang untuk dapat menyampaikan pesan tertentu terhadap para target audience.
Groedu Academy E-Learning
City Of Tomorrow Mall, Jl. A Yani No. 288 (Bunderan Waru) Lantai UG, Blok US 23, No. 3 & 5, Surabaya.
Handphone : 0818521172 (XL), 081252982900 (Simpati)
Office (only call no sms) : 081-59417699
Email : groedu@gmail.com/groedu_inti@hotmail.com