Istilah Revolusi Industri 4.0 atau sebuah era yang dikenal dengan nama disruptive technology. Siapapun yang tidak cepat dalam beradaptasi dalam mempelajari teknologi perlahan-lahan akan tertinggal oleh teknologi yang lebih baru dan canggih. Secara tidak langsung, hal ini tentu saja sangat berpengaruh pada kondisi ekonomi global, sehingga munculah yang namanya ekonomi digital.
Di Indonesia sendiri ekonomi digital saat ini sedang berkembang pesat seiring dengan besarnya potensi pasar yang ada.
Pandemi Covid-19 mendorong para pelaku UMKM untuk dapat terus berinovasi. Beradaptasi terhadap perubahan perilaku para konsumen, merupakan salah satu bentuk adaptasi agar para pelaku UMKM dapat bertahan di masa pandemi ini.
Lain halnya jika yang datang merupakan tantangan bisnis. Apabila ini yang terjadi maka seorang pemilik bisnis harus mempunyai serangkai strategi untuk menghadapinya. Akan tetapi, sebelum mencari strategi, Anda harus terlebih dahulu mengetahui apa saja jenis tantangan bisnis yang akan dihadapi pada era digital ini. Berikut penjelasannya.
Persaingan Semakin Tinggi
Lagi-lagi teknologi mempunyai pengaruh dalam hal ini. Teknologi yang sudah canggih mampu mengubah saluran bisnis sehingga dapat dilakukan tanpa batasan ruang dan waktu. Akibatnya, sebuah bisnis bisa menjalin kerja sama dengan bisnis lain dari berbagai belahan dunia. Dan tentu saja, sebuah bisnis juga mendapatkan kompetitor dari berbagai bisnis lain di belahan dunia mana saja pula.
Jika Pemilik bisnis tidak bisa berinovasi agar dapat menghasilkan sesuatu yang unik dan tidak biasa, maka bisnis akan tertinggal dari kompetitor. Selain itu, tantangan lain yang kerap ditemui ketika berhadapan dengan kompetitor adalah bagaimana caranya untuk bersaing secara sehat. Hal-hal tersebut memang sangat penting untuk bisa diterapkan. Jika mampu bersaing dengan sehat, maka akan terbentuk siklus yang baik juga dalam berbisnis.
Zero-Surveillance
Bisnis di zaman sekarang bisa dilakukan dan dikontrol dari jarak jauh menggunakan website, e-mail, dan fitur chatting. Permasalahan yang sering terjadi dengan komunikasi jarak jauh ini adalah hilangnya sosok pemimpin atau yang bisa disebut dengan zero-surveillance. Pemilik bisnis biasanya berkomunikasi dengan karyawannya hanya mengenai tentang hal yang berhubungan dengan bisnis saja. Padahal karyawan sendiri membutuhkan keakraban lebih dengan pemimpinnya untuk menjalin komunikasi yang lebih baik dan menambah semangat untuk bekerja.
Namun, konsep zero-surveillance ini sebenarnya bisa menjadi sebuah peluang dalam mengembangkan bisnis di era digital seperti sekarang ini. Pegawai perusahaan bisa lebih bebas dalam mengembangkan kreativitas. Peran penting sekarang tidak hanya dipegang oleh pemimpin namun oleh semua unit karyawan sehingga kinerja perusahaan dapat lebih produktif dan efektif.
Pembangunan Sumber Daya Manusia
Tantangan selanjutnya dalam menghadapi investasi digital ekonomi Indonesia ialah mengenai sumber daya manusia. Hal ini tentu menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah di negara-negara berkembang seperti Asia Tenggara, termasuk pula di Indonesia.
Teknologi sudah diadopsi dalam bisnis, namun masih ada beberapa PR lagi yang harus diselesaikanyakni membuat sumber daya manusia yang dipekerjakan juga adaptif terhadap teknologi tersebut . Jangan sampai biaya besar yang digunakan untuk memperbaharui teknologi malah tidak dioptimalkan oleh orang-orang yang terlibat tidak mampu menggunaknnya.
Seperti pekerjaan rumah di negara-negara berkembang, tenaga kasar masih didominasi oleh sumber daya dalam hal sistem perekonomian. Tantangan ini memang tidak bisa diselesaikan dalam waktu yang singkat. Salah satu jalan keluarnya adalah pemerintah harus bekerja sama dalam mengedukasi masyarakat dan menyediakan sistem pendidikan yang sesuai dengan perkembangan zaman jika ingin memiliki daya saing yang baik dalam menghadapi ekonomi digital saat ini.
Cyber Security
Cyber security menjadi tantangan tersendiri untuk berbagai negara dalam hal perekonomian digital. Sebagai negara berkembang yang memiliki peluang besar, Indonesia memiliki gelombang transaksi online yang terus meningkat setiap tahunnya. Hal ini bisa menjadi peluang baru bagi pihak yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan penyerangan terhadap dunia cyber.
Salah satu bentuk serangan dari cyber ini adalah ransomware yang dapat menyerang website yang bergerak di perekonomian digital. Akibatnya, terjadi kerugian yang cukup besar. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah untuk menciptakan sistem keamanan internet tingkat tinggi guna menjaga transaksi dan investasi ekonomi digital.
Masyarakat Yang Senantiasa Berubah
Masyarakat sekarang cenderung menginginkan hal yang cepat dan praktis, tantangan ini terjadi karena masyarakat saat ini senantiasa berubah, baik dari segi kebutuhan, keinginan dan selera. Masyarakat sekarang sangat mudah sekali bosan dan mempunyai keinginan yang cukup rumit. Mereka pun sekarang lebih pintar dan teliti dalam memilih produk mana yang sesuai dengan hobi atau kebutuhan mereka, dan mana yang tidak sesuai dengan kebutuhan. Ini akan menjadi tantangan tersendiri bagi pebisnis untuk lebih sering berpikir out of the box dan berinovasi untuk dapat menghasilkan sesuatu yang baru dan unik.
Usaha-usaha yang harus oleh pelaku UMKM adalah dengan terus berinovasi yang akan meningkatkan pengetahuan mereka mengenai pasar serta produk. Tentu saja hal ini mampu memberikan keuntungan yang lebih maksimal kedepannya.
Baca juga artikel tentang : Strategi Marketing Cara Menjual Produk Melalui Media Sosial
Akhir Kata
Era digital telah dimulai. Pastinya akan banyak peluang dan tantangan bisnis yang harus siap dihadapi oleh pelaku UMKM di era ini. Kebebasan dan kecepatan informasi merupakan salah satu faktor penyebabnya. Bagaimana dengan Anda, sudah siap?
Semoga artikel ini bermanfaat untuk anda. Kami membuka layanan konsultasi mengenai bisnis silakan hubungi kami langsung di nomor whatsapp 0812-5298-2900. Kami siap membantu anda.