12Sep/23

Cara Mengendalikan Persediaan Barang di Gudang

Pergudangan adalah salah satu aspek penting dalam bisnis, terutama yang bergerak di bidang produksi, distribusi, atau perdagangan. Pergudangan berkaitan dengan penyimpanan dan pengawetan barang berskala besar di dalam gudang, serta proses penanganan barang lain, seperti penerimaan, pencatatan, penyortiran, pelabelan, dan distribusi.

Pergudangan memiliki fungsi dan tujuan yang beragam, antara lain untuk mengendalikan persediaan barang, menjaga kelancaran penerimaan dan pengeluaran barang, menertibkan administrasi pergudangan yang dapat dipertanggungjawabkan, menunjang kebutuhan produksi, mengurangi biaya transportasi dan produksi, serta mengkoordinasikan antara penawaran dan permintaan.

Untuk mencapai fungsi dan tujuan pergudangan tersebut, Anda perlu melakukan pengendalian persediaan barang di gudang dengan baik. Pengendalian persediaan barang adalah proses pengelolaan jumlah dan kualitas barang yang tersedia di gudang agar sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda.

Pengendalian persediaan barang yang baik dapat memberikan manfaat seperti meningkatkan efisiensi operasional, mengurangi biaya penyimpanan, menghindari kekurangan atau kelebihan stok, meningkatkan pelayanan kepada pelanggan, serta meningkatkan profitabilitas bisnis Anda.

Cara Mengendalikan Persediaan Barang di Gudang
Ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mengendalikan persediaan barang di gudang, antara lain:
• Memiliki gudang penyimpanan yang sesuai dengan kebutuhan dan kapasitas bisnis Anda. Anda dapat menggunakan etalase, rak gudang, atau kardus untuk menyimpan barang-barang Anda dengan rapi dan teratur.
• Memahami sistem persediaan yang cocok untuk bisnis Anda, apakah sistem perpetual atau periodik. Sistem perpetual adalah sistem yang mencatat setiap persediaan yang masuk dan keluar dari gudang, sedangkan sistem periodik adalah sistem yang menghitung jumlah persediaan di akhir periode.
• Mempersiapkan data seakurat mungkin tentang persediaan barang Anda, seperti jumlah, jenis, harga, dan tanggal masuk dan keluar. Anda dapat menggunakan software inventory untuk mempermudah dan memperkecil tingkat kesalahan dalam pencatatan data.
• Membuat forecast atau perkiraan tentang kebutuhan persediaan barang Anda di masa depan. Anda dapat menggunakan data historis, tren pasar, atau permintaan pelanggan untuk membuat forecast yang realistis.
• Melakukan pengecekan secara berkala terhadap kondisi dan kuantitas persediaan barang Anda. Anda dapat melakukan pengecekan sebelum barang disimpan, saat barang berada di gudang, dan saat barang keluar dari gudang. Anda juga dapat melakukan audit atau inventarisasi secara rutin untuk mengetahui perbedaan antara data fisik dan data buku.
• Memisahkan stok barang lama dan baru, serta memberikan kode pada setiap barang. Hal ini akan memudahkan Anda dalam mengidentifikasi dan menemukan barang yang Anda cari, serta menghindari kerusakan atau kadaluarsa pada barang.
• Melakukan pencatatan secara rutin dan konsisten terhadap semua aktivitas yang berhubungan dengan persediaan barang. Anda dapat menggunakan buku catatan, spreadsheet, atau software inventory untuk mencatat data seperti penerimaan, pengeluaran, retur, transfer, atau penyesuaian persediaan.

Penutup

Demikianlah beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mengendalikan persediaan barang di gudang. Dengan menerapkan cara-cara tersebut, Anda dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi pergudangan Anda.

Selain itu, Anda juga dapat memberikan nilai tambah bagi bisnis Anda, seperti meningkatkan pelayanan kepada pelanggan, mengurangi biaya operasional, serta meningkatkan profitabilitas. Semoga artikel ini bermanfaat. Kami membuka layanan konsultasi mengenai bisnis, silakan konsultasikan kebutuhan bisnis Anda kepada kami dengan cara menghubungi kami langsung dinomor whatsapp 0812-5298-2900. Kami siap membantu Anda.

08Sep/23

Cara Mengukur Kepuasan Pelanggan Terhadap Vendor

Kepuasan pelanggan adalah salah satu faktor penting yang menentukan kesuksesan bisnis. Kepuasan pelanggan dapat mempengaruhi loyalitas, retensi, referensi, dan reputasi bisnis Anda. Oleh karena itu, Anda perlu mengukur kepuasan pelanggan terhadap vendor yang Anda gunakan untuk menyediakan produk atau layanan kepada pelanggan Anda.
Ada beberapa cara untuk mengukur kepuasan pelanggan terhadap vendor, seperti:

Survei CSAT

Survei CSAT adalah survei yang bertujuan untuk mengetahui seberapa puas pelanggan dengan produk atau layanan yang diberikan oleh vendor. Biasanya, survei ini berisi satu atau dua pertanyaan yang ditawarkan pada akhir transaksi. Contoh pertanyaannya adalah: “Seberapa puaskah Anda dengan produk ini?”

Survei CSAT dapat memberikan feedback langsung dari pelanggan tentang kualitas produk atau layanan vendor. Survei ini juga mudah untuk disusun dan diimplementasikan. Namun, survei ini tidak dapat mengungkapkan alasan di balik tingkat kepuasan pelanggan atau memberikan saran perbaikan.

Survei NPS

Survei NPS adalah survei yang bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pelanggan bersedia merekomendasikan vendor kepada orang lain. Biasanya, survei ini berisi satu pertanyaan yang ditawarkan secara berkala. Contoh pertanyaannya adalah: “Dari skala 0 sampai 10, seberapa besar Anda merekomendasikan vendor ini kepada teman atau kolega Anda?”
Survei NPS dapat mengukur loyalitas dan advokasi pelanggan terhadap vendor. Survei ini juga dapat membagi pelanggan menjadi tiga kategori: promoter, passive, dan detractor. Dengan demikian, Anda dapat mengetahui seberapa besar potensi pertumbuhan bisnis Anda melalui word-of-mouth.
Namun, survei NPS juga memiliki kelemahan. Survei ini tidak dapat menangkap nuansa emosional pelanggan atau memberikan insight tentang apa yang membuat pelanggan puas atau tidak puas.

Data Layanan Pelanggan

Data layanan pelanggan adalah data yang mencakup berbagai metrik yang berkaitan dengan interaksi antara pelanggan dan vendor, seperti waktu respons, tingkat penyelesaian masalah, tingkat kepuasan layanan, dan lain-lain. Data ini dapat digunakan untuk menganalisis kinerja vendor dalam memberikan dukungan dan bantuan kepada pelanggan.

Data layanan pelanggan dapat memberikan gambaran objektif tentang seberapa baik vendor menangani keluhan, permintaan, atau pertanyaan pelanggan. Data ini juga dapat membantu Anda untuk mengidentifikasi area perbaikan atau peluang peningkatan.

Namun, data layanan pelanggan tidak dapat menggantikan feedback langsung dari pelanggan. Data ini juga dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal, seperti volume permintaan, musim, atau situasi darurat.

Metrik Kepuasan Pelanggan Kuantitatif dan Kualitatif

Metrik kepuasan pelanggan kuantitatif dan kualitatif adalah metrik yang melibatkan pengumpulan data numerik dan non-numerik yang dapat menggambarkan tingkat kepuasan pelanggan. Contoh metrik kuantitatif adalah churn rate, retention rate, lifetime value, dan lain-lain. Contoh metrik kualitatif adalah testimoni, ulasan, feedback, dan lain-lain.

Metrik kepuasan pelanggan kuantitatif dan kualitatif dapat memberikan informasi lengkap tentang dampak kepuasan pelanggan terhadap bisnis Anda. Metrik ini juga dapat membantu Anda untuk mengevaluasi ROI dari investasi Anda terhadap vendor.

Namun, metrik kepuasan pelanggan kuantitatif dan kualitatif juga memiliki tantangan tersendiri. Metrik ini membutuhkan sumber data yang akurat dan valid. Metrik ini juga membutuhkan analisis yang cermat dan mendalam untuk menginterpretasikan hasilnya.

Kesimpulan

Kepuasan pelanggan terhadap vendor adalah hal yang penting untuk diukur. Ada beberapa cara untuk mengukur kepuasan pelanggan terhadap vendor, seperti survei CSAT, survei NPS, data layanan pelanggan, dan metrik kepuasan pelanggan kuantitatif dan kualitatif. Anda dapat memilih salah satu atau beberapa cara yang sesuai dengan tujuan dan sumber daya Anda.

Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda. Jika Anda memiliki pertanyaan atau saran terkait informasi dalam artikel ini, silakan hubungi kami melalui email groedu@gmail.com atau bisa langsung menghubungi kami melalui WhatsApp 0812-5298-2900. Terima kasih!