KETIKA PEMASARAN PRODUK PERUSAHAAN MEROSOT…APA YANG KITA LAKUKAN?

Pada saat ini terbetik beberapa berita yang mengerikan, khususnya keluarga karyawan yang bekerja. Apa isi berita itu? Pada saat ini ternyata dengan daya beli yang melemah dan adanya perang dagang antara Amerika dan China memunculkan masalah-masalah perusahaan yang selama ini tidak rapi dan siap dalam perjalanan bisnis. Tidak siap karena tidak rapi secara manajemen, kedua tidak siap dengan pasar yang mulai berubah dan tidak siap dengan pengelolaan cash flow termasuk piutang penjualan (AR) apabila memberikan kredit kepada customer.

Marilah kita tinjau satu persatu keadaan ini dari urutan paling awal adalah sistem manajemen, sebaik apapun penjualan  perusahaan jika sistem manajemen dan pengelolaan AR tidak baik maka perusahaan tetap menuai resiko kerugian. Sebaik apapun pengelolaan manajemen dan AR tetapi bagian pemasaran tidak maksimal, maka perusahaan juga mengalami guncangan. Topik mengenai sistem manajemen yang rapi bisa anda teruskan di artikel ini yaitu sistem  manajemen outopilot dan pengelolaan piutang anda bisa membacanya di artikel pengelolaan piutang penjualan (AR).

Mari kita bahas bagian yang penting dan merupakan ujung pangkal keberhasilan perusahaan. Jika saat ini sudah ditengarai beberapa perusahaan akan jatuh, maka akan bertahan dengan pemasaran yang cukup baik. Bagaimana pemasaran yang cukup baik dan handal? Ikuti dengan rahasia sukses dalam memasarkan produk dengan kunci Sales dan distribusi dan promosi. Pada konsep dasar 4 P disebutkan sebuah produk akan memiliki peluang berhasil jika P (produk) didesain dan bermutu baik, dan P (Price) harga disetting dengan baik, P (Place) jika produk didistribusikan dengan baik dan merata. P ( Promotion) adalah jika produk yang sudah diedarkan dengan merata dan dipromosikan tentunya peluang produk dikenali dan dikonsumsi pelanggan akan cukup besar. Oleh sebab itu akan kita bahas lebih detail mengenai Place dan promotion.

Pemasaran off line atau darat dikenal dengan sales & distribution. Jadi produk diusahakan terpasarkan ke channel yang tepat. Siapa channel itu? Toko modern & tradisional yang antara lain supermarket, minimarket & Hypermarket. Horeka (hotel, restoran, cafe , koperasi dan kantin) dan institusi yaitu lembaga-lembaga pemerintah dan swasta. Pemasaran off line selalu membutuh channel pemasaran ini. Sedangkan jika produk sudah tersebar di semua channel, agar produk dikenali dan dibeli konsumen maka produk akan terjamin dengan program promosinya. Bagaimana dengan keadaan sekarang? Masih efektifkah?

Sebelum ke sana, kita mulai chek penjualan yang dilakukan secara online. Penjualan on line memiliki channel market place, web site sendiri/e-commerce dan social media sebagai anjang untuk promosi. Ada perbedaan dan persamaan. Persamaan masing-masing memiliki channel. Serta membutuhkan transportasi dan logistik. Perbedaannya, penjualan dengan off line mengajak customer datang sehingga dibutuhkan cara menciptakan dan mendatangkan traffic, sedangnya on line menciptakan traffic dari media yang digunakan. Nah, sekarang ini supaya tidak ribet keduanya dapat disatukan dan diintegrasikan menjadi pemasaran berstrategy omni channel. Penggabungan seperti ini akan memunculkan kekuatan untuk mengatasi masalah disrupsi yang pada akhirnya jika tidak diikuti oleh perusahaan, maka perusahaan mengalami banyak kesulitan. Khususnya cash flow-nya.

Semoga artikel di atas menjadi inspirasi pembaca, apabila pembaca membutuhkan bantuan dalam bimbingan membentuk tim marketing dan sistem prosedur dalam marketing, penilaian kinerja marketing, pencarian distributor dan penyediaan data Distributor silahkan hubungi 081-252982900. Kami siap membantu anda.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.