Merintis bisnis (tanpa terlepas dari bisnis apapun itu) seringkali dijadikan sebagai jalan keluar terbaik dalam memperoleh penghasilan, baik itu untuk penghasilan utama maupun hanya sekedar sebagai penghasilan tambahan. Bisnis pun tidak hanya terbatas pada kegiatan memproduksi barang saja, akan tetapi Anda juga bisa melakukan yang namanya bisnis dagang.
Jika Anda memang memilih bisnis dagang, maka setidaknya Anda tidak perlu repot-repot untuk membuat barang lalu menjualnya, akan tetapi hanya cukup membelinya dari para supplier. Dan inilah yang disebut dengan perusahaan dagang. Perusahaan dagang merupakan kegiatan dalam hal membeli barang dari supplier, kemudian menjualnya kembali kepada para konsumen tanpa mengubah apapun bentuk dan karakteristik dari barang tersebut.
Walaupun kegiatannya memang lebih terbatas apabila dibandingkan dengan bisnis yang memerlukan proses produksi, Anda masih tetap perlu untuk memperhatikan tentang pengelolaan keuangan agar perusahaan dagang Anda dapat berjalan dengan lancar. Salah satu caranya adalah dengan rajin dalam menyusun laporan keuangan perusahaan dagang secara berkala.
Berikut ini adalah beberapa jenis laporan keuangan pada perusahaan dagang.
1. Laporan Keuangan (Neraca).
Laporan keuangan para perusahaan dagang yang pertama adalah neraca. Setelah Anda selesai membuat laporan pada buku besar, sekarang saatnya memindahkan akun-akun yang ada pada buku besar tersebut kepada neraca perusahaan dagang. Akun-akun tersebut akan digolongkan menjadi dua kelompok, yaitu kelompok debit dan kredit. Oleh karena itu, neraca terdiri dari dua kolom tersebut yang mana jumlah nominal dari keduanya harus seimbang (balance).
Jika neraca yang Anda buat tidak sama jumlahnya diantara salah satu kolom debit atau kreditnya, itu artinya adalah sudah terjadi kesalahan dalam mencatat nominal atau peletakan akun dari buku besar. Dengan cara membuat neraca dagang perusahaan, maka Anda menjadi semakin tahu tentangg bagaimana kondisi asset, hutang, piutang, serta modal pada saat ini.
2. Laporan Keuangan (Laba-Rugi).
Inti dari serangkaian proses pembukuan yang telah Anda lakukan terdapat pada laporan laba rugi. Laporan keuangan dari perusahaan dagang yang satu ini dibuat pada periode tertentu saja dengan menghitung semua pendapatan dan akan dikurangi dengan biaya seperti :
1. Biaya Operasional.
2. Biaya Penyusutan.
3. Biaya Administrasi.
4. Biaya lain yang harus dikeluarkan dalam rangka mendapatkan pendapatan tersebut.
Contoh laporan laba rugi perusahaan dagang misalnya “Laporan Laba Rugi per 31 Desember” atau “Laporan Laba Rugi bulan Februari”. Bagi perusahaan dagang, karena kegiatan utamanya adalah untuk menjual barang, maka akun pendapatannya terdiri dari semua jenis penjualan. Apabila jumlah pendapatannya lebih banyak dari total biaya, maka perusahaan dagang Anda bias dikatakan memperoleh laba, sedangkan apabila jumlah pendapatannya menjadi lebih kecil dari biaya yang harus dikeluarkan, maka itu artinya adalah perusahaan dagang tersebut telah mengalami kerugian.
3. Laporan Keuangan (Arus Kas).
Agar dapat memantau bagaimana tentang kondisi perusahaan dagang yang sedang Anda jalankan, maka sangat perlu untuk membuat yang namanya laporan arus kas. Dari laporan arus kas tersebut, maka Anda bisa melihat seberapa banyak jumlah dari kas yang telah masuk dan kas yang telah keluar. Laporan arus kas memang sangat berpengaruh besar dalam hal yang berkaitan dengan investasi atau penambahan modal usaha. Karena biasanya perusahaan yang akan melakukan peminjaman modal, maka setidaknya ia harus memiliki arus kas yang benar-benar mampu dalam meyakinkan para investor untuk membantunya. Sedangkan fungsi dari laporan arus kas untuk pihak internal perusahaan sendiri adalah untuk mengetahui seberapa besar jumlah penerimaan dan pengeluaran dari kas secara lebih mendetail.
4. Laporan Keuangan (Perubahan Modal).
Dalam memulai bisnis, Anda pasti akan memerlukan yang namanya modal. Selanjutnya, modal ini juga harus tetap diperhatikan tentang perhitungannya pada saat bisnis Anda sudah berjalan. Salah satunya adalah dengan menyusun laporan perubahan modal. Laporan keuangan perusahaan dagang ini fungsinya memang untuk mengetahui seberapa besarnya modal yang dimiliki oleh perusahaan dagang pada suatu periode tertentu saja. Seperti contoh ekuitas atau modal yang dimasukkan ke dalam perhitungan ini adalah :
• Modal awal.
• Jumlah rugi.
• Jumlah laba.
• Investasi tambahan.
Untuk menghitung laporan perubahan modal adalah dengan cara menjumlahkan modal awal dan laba, kemudian dikurangi dengan jumlah rugi yang ditambah investasi tambahan. Dengan cara membuat jenis-jenis dari laporan keuangan perusahaan dagang di atas, maka Anda sudah dapat memantau bagaimana kondisi keuangan dari perusahaan dagang Anda dan untuk menyusun rencana bisnis ke depannya. Agar lebih mudah dan semakin praktis, maka Anda sudah bisa menggunakan software accounting online yang banyak tersedia pada saat ini.
Groedu Academy E-Learning
City Of Tomorrow Mall, Jl. A Yani No. 288 (Bunderan Waru) Lantai UG, Blok US 23, No. 3 & 5, Surabaya.
Handphone : 0818521172 (XL), 081252982900 (Simpati)
Office (only call no sms) : 081-59417699
Email : groedu@gmail.com/groedu_inti@hotmail.com