FAKTOR YANG MEMPENGARUHI POLA KONSUMSI MASYARAKAT

Keadaan ekonomi masyarakat yang tidak selalu stabil menjadi salah satu aspek paling utama yang berdampak kepada konsumerisme yang juga belakang ini sedang naik dan turun, karena kebutuhan premier yang banyak ditambah lagi belum berakhirnya pandemi COVID-19. Padahal kita mengetahui bahwa konsumsi sendiri adalah sebuah kegiatan manusia untuk menggunakan atau menghabiskan uang untuk mendapatkan barang yang lebih dibutuhkan.
Hal tersebut biasanya dilakukan oleh setiap orang dalam usaha untuk mendapatkan barang yang masuk kedalam kebutuhan sehari hari secara langsung. Setiap barang atau jasa yang dikonsumsi setiap orang juga berbeda-beda. Perbedaannya juga dapat terletak pada kuantiti barang dan juga kualitas dari barang itu sendiri.
Karena itu untuk mengetahui faktor yang dapat memengaruhi konsumerisme secara detail, kita akan membahas apa saja faktor yang mempengaruhi konsumsi, besar kecilnya konsumsi yang dilakukan seseorang.

  1. Pendapatan
    Berbicara mengenai faktor yang mempengaruhi konsumsi, pendapatan adalah hal krusial yang memengaruhi konsumerisme dari masyarakat. Karena semakin besar pendapatan yang diterima oleh seseorang, maka akan semakin besar pulauang yang mereka gunakan untuk memenuhi suatu kebutuhan mereka. Namun, sebaliknya jika pendapatan seseorang semakin kecil, maka akan semakin kecil juga jumlah uang yang mereka gunakan untuk memenuhi kebutuhan mereka.
    Selain itu pendapatan yang mungkin diterima di masa mendatang, pendapatan tertinggi yang pernah dicapai pada masa lampau hingga tingkat bunga juga termasuk di dalamnya. Untuk tingkat bunga ini khususnya mereka yang mempercayai bahwa naiknya suku bunga dapat mendorong tabungan dan mengurangi konsumsi. Padahal kenyataannya sebaliknya, naiknya tingkat bunga tentu juga akan meningkatkan konsumsinya.
  2. Harga Barang dan Jasa
    Harga barang akan memiliki pengaruh terhadap besar kecilnya konsumsi seseorang. Ya, apabila harga barang meningkat, biasanya mereka akan mengurangi jumlah konsumsi dari barang tersebut. Namun, apabila harga sedang turun sudah pastinya mereka akan meningkatkan jumlah konsumsi dari barang tersebut. Terkadang jumlah konsumsi bisa dipengaruhi oleh jumlah diskon dari barang tersebut.
    Tetapi perubahan harga barang ini tidak berlaku untuk barang serta kebutuhan pokok pada umumnya yang selalu dapat dibeli dalam jumlah yang relatif tetap, walaupun harga mengalami perubahan.
  3. Adat Istiadat dan Kebiasaan Konsumen
    Di Indonesia adat istiadat dijunjung setinggi mungkin demi menghormati para nenek moyang yang pernah meninggali tanah yang sekarang di tinggali oleh ,manusia modern. Karena itu juga adat istiadat maupun kebiasaan ini sangat berpengaruh terhadap seseorang. Seperti contohnya, salah satu adat istiadat yang biasa dilakukan seperti untuk upacara ritual yang menggunakan bahan-bahan makanan tertentu pasti akan memengaruhi jumlah penggunaan barang tersebut secara besar.
    Lalu, kebiasaan masyarakat yang sering melakukan pesta dan berkumpul bersama-sama tentu meningkatan jumlah konsumsinya dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki kebiasaan berpesta atau acara kekeluargaan besar lainnya.
  4. Barang Pengganti
    Barang pengganti atau yang juga dikenal barang subtitusi ini juga akan mempengaruhi tingkat konsumerisme dari pihak masyarakat. Apabila terdapat barang yang dapat menggantikan fungsi suatu barang yang dibutuhkan seseorang dengan harga yang lebih murah, maka barang tersebut dapat mempengaruhi tingkat konsumsi seseorang.
    Contoh, makanan yang sudah memiliki franchise tentu memiliki harga yang mahal sedangkan banyak makanan yang tidak jauh berbeda namun tidak memiliki franchise harganya lebih murah, maka dari itu orang membeli makanan yang lebih murah dengan rasa yang tidak jauh berbeda dari produk originalnya..
  5. Jumlah Penduduk
    Banyaknya jumlah penduduk pada suatu daerah bisa mememngaruhi jumlah banyaknya pengeluaran pada suatu komunitas masyarakat. Suatu perekonomian yang memiliki penduduknya lebih banyak, jumlah pengeluaran untuk memenuhi kebutuhan masyarakat maupun pribadipun akan lebih banyak dibandingkan dengan yang perekonomian yang jumlahnya sedikit, meskipun pendapatan nasional dari kedua masyarakat tersebut jumlahnya sama.
  6. Banyaknya Barang yang Dikonsumsi
    Pada umumnya pengeluaran dari masyarakat untuk konsumsi ini dipengaruhi oleh banyak sedikitnya “Consumer Durable” dimana barang konsumsi waktu bertahannya barang yang lama seperti rumah, kendaraan, lemari es dan sebagainya. Karena efek buruk dari terlalu menggunakan suatu barang anda bisa memulai untuk mengurangi konsumsi barang tersebut seperti dengan memiliki sebuah televisi, maka acara seperti acara menonton bioskop dapat berkurang dan uang anda bisa lebih lama bertahan sampai akhir bulan.
    Lalu, menambah pengeluaran konsumsi misalnya dengan membeli sebuah kendaraan dengan hal itu acara pergi keluar kota akan semakin sering. Akibatnya pengeluaran bertambah besar untuk membeli bensin, oli, reparasi dan sebagainya.
  7. Dugaan Masyarakat Terhadap Perubahan Harga
    Pada reakita yang ada harga barang dan jasatidak selalu stabil dan bisa naik dan turun. Kalau memang diperkirakan harga akan meningkat, maka masyarakat ada keinginan untuk sesegera mungkin menghabiskan uang mereka untuk membeli barang serta jasa sekalipun gaji bulanan mereka tidaklah meningkat jumlahnya. Dengan demikian fungsi dari konsumsi akan bergeser ke atas dan sebaliknya apabila harga barang dan jasa diperkirakan akan turun.
  8. Selera
    Diantara orang-orang yang memiliki usia yang tidak jauh berbeda, namun dengan penggunaan modal unruk memenuhi konsumsi yang berbeda, karena perbedaan dari cara menghabiskan uang mereka dan selera masyarakat dalam berkonsumsi. Apabila masyarakat memiliki selera yang menurun dalam konsumsi, maka sudah pasti jumlah penggunaan dan jumlah konsumsi barangpun akan berkurang Sebaliknya apabila selera konsumsi masyarakat meroket, maka akan meningkat pula juga jumlah konsumsi dari sebuah barang.

Baca juga :  Strategi Marketing Pemberian Diskon yang Akan Menarik Minat Banyak Konsumen Potensial

Akhir Kata
Sebagai pebisnis, Anda harus fleksibel. Anda harus mampu menyesuaikan kondisi bisnis Anda dengan apapun kondisi customer. Konsumsi customer seiring perubahan zaman akan selalu berubah-ubah, jika Anda tidak mampu menyesuaikan ini, bisnis Anda akan bisa berkembang. Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda, kami membuka layanan konsultasi mengenai bisnis, silakan hubungi kami langsung dinomor whatsapp 0812-5298-2900. Kami siap membantu Anda.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.