Merancang strategi marketing untuk pengelolaan permintaan konsumen menjadi sangat krusial karena hal ini berkaitan dengan baik atau tidaknya kondisi Supply Chain bisnis Anda. Supply Chain merupakan representasi dari jaringan atau rantai yang membentuk suatu hubungan antara supplier, produsen, distributor, sampai akhirnya kepada pelanggan. Satu fenomena yang paling populer dan berhubungan langsung dengan Supply Chain ini adalah The Bullwhip Effect. The Bullwhip Effect sendiri adalah berupa fenomena di mana ketika terjadi fluktuasi terkecil pada permintaan di tingkat pasar ritel akan semakin mengakibatkan terjadinya fluktuasi besar pada permintaan pada tingkat grosir, supplier, produsen, dan distributor.
Terjadinya kelebihan persediaan akan cukup berpotensi untuk menyebabkan barang menjadi terbuang, sedangkan kekurangan persediaan akan menyebabkan semakin menurunnya customer experience sehingga permintaan pasar akan menjadi ikut menurun pula.
Menggunakan strategi safety stock atau penyimpanan persediaan pada jumlah yang dirasa paling aman bukanlah sebuah solusi terbaik. Karena itu hanya akan mengakibatkan terjadinya siklus “gali lubang tutup lubang” belaka. Berikut ini merupakan sebuah cara untuk mengatasi efek negatif dari The Bullwhip Effect dan mengefektifkan strategi marketing mengelola permintaan pasar.
- Memastikan bahwa segala prosesnya berjalan dengan benar dan efektif.
Perencanaan atas berbagai permintaan konsumen merupakan salah satu bagian dari proses penjualan dan perencanaan operasional. Bukan dari suatu proses yang berdiri sendiri (Stand Alone). Membuat perencanaan bisnis yang bertujuan untuk mengintegrasikan aktivitas lintas-perusahaan dan mendorong terjadinya kemajuan potensi bisnis ke depan untuk memenuhi permintaan pelanggan dengan lebih baik.
- Menentukan standar seperti apa yang dibutuhkan untuk mengelola permintaan pasar.
Beberapa perusahaan berusaha untuk menganalisis dan mengkategorikan permintaan konsumen atas dasar jenis produk, tipe pelanggan atau daerah geografisnya. Memuat tatacara atau strategi yang jauh lebih unik untuk memprediksikan dan merencanakan permintaan konsumen Anda. Dan bersiaplah untuk mengubah cara terbaik Anda dalam merencanakan dan memprediksikan permintaan konsumen yang benar-benar sesuai dengan terjadinya perubahan-perubahan yang lebih bersifat “eksternal”.
- Melakukan proses kolaboratif, bukan berupa uji algoritma statistic belaka.
Statistik memang lebih banyak memberikan pondasi yang begitu kuat untuk strategi marketing mengelola permintaan pasar. Akan tetapi nilai yang sebenarnya berasal dari pengetahuan dan pengalaman lapangan yang sama sekali tidak mungkin dikerjakan oleh suatu sistem. Upayakan untuk menggunakan intuisi Anda dan dekatkan diri Anda kepada sumber-sumber permintaan (pelanggan) untuk mendapatkan prediksi yang jauh lebih baik.
- Jangan terlalu menggantungkan kepada “ramalan” atau prediksi penuh.
Peramalan atau prediksi (forecasting) yang merupakan komponen dari strategi mengelola permintaan dan berkaitan dengan cara pertimbangan terbaik Anda untuk menakar permintaan yang nanti akan terjadi di masa mendatang. Alih-alih bergantung dengan hasil prediksi atau “ramalan” secara penuh, maka perusahaan yang lebih unggul dalam bidang ini akan terus “menantang” prediksi dan mencari peluang terbaru untuk mempengaruhi permintaan melalui upaya pemasaran dan berupa promosi untuk membawa suatu prediksi yang lebih sesuai dengan rencana bisnis Anda.
- mengatur Standar Operasional Prosedur (SOP) semakin lebih mudah untuk Dinilai & Dievaluasi.
Meletakkan serangkaian SOP utama secara lebih tepat dan ukur secara teratur. Hal ini akan semakin membuat Anda mengetahui secara lebih cepat jika terjadi suatu masalah pada titik Supply Chain tertentu dan bisa segera langsung dievaluasi. Dengan begitu Anda akan dapat menjalankan strategi pengelolaan permintaan konsumen dengan lebih tepat.
- Membersihkan dan merapikan data-data penyimpanan yang terkait pengelolaan permintaan.
Strategi markting pengeloaan permintaan pasar yang berkaitan dengan sejumlah besar data sehingga diperlukan adanya sebuah upaya untuk menjaga agar data tersebut tetap tersimpan secara lebih rapi dan bersih. Jangan sampai detail terkecil ini sampai Anda abaikan, karena jika terabaikan, maka hal yang sejak awal Anda anggap terlalu kecil ini akan menjadi masalah yang lebih besar nantinya.
- Menjadikan kesalahan prediksi sebagai Feedback yang lebih positif.
Perkiraan statistik yang terbaik akan memiliki tingkat kesalahan atau error yang tidak berpengaruh besar kepada strategi mengelola permintaan Anda dan malah semakin mendukung pencapaian target untuk penyimpanan stok persediaan yang terbilang paling aman. Hal ini akan semakin mengarahkan manajemen persediaan yang lebvih baik dan memberikan pelayanan yang juga lebih baik.
- Menggapai solusi terbaik untuk berbagai permasalahan strategi.
Sebuah studi telah menunjukkan bahwa perusahaan yang lebih unggul dalam hal pengelolaan permintaan telah melaporkan akurasi peramalan yang jauh lebih tinggi dan jumlah persediaan yang jauh lebih rendah akan semakin meningkatkan dua setengah kali lebih baik dalam hal menerapkan strategi pengelolaan permintaan.
Itulah beberapa cara/tips dari konsultan marketing yang setidaknya masih bisa Anda terapkan agar strategi marketing untuk mengelola permintaan yang Anda lakukan bisa berjalan dengan lebih efektif dan efisien. Jika segala permasalahan yang terkait dengan supply chain sudah bisa teratasi dengan baik, maka Anda hanya perlu untuk memikirkan tentang bagaimana cara yang terbaik agar semua transaksi penjualan Anda bisa tercatat dengan lebih baik dan benar.