Apabila diibandingkan antara sekarang dengan dulu, disiplin ilmu akuntansi sudah semakin berkembang pesat. Pada mulanya, keilmuan akuntansi yang sebenarnya bertujuan untuk menyusun laporan keuangan pada periode-periode tertentu untuk mengetahui tentang bagaimana kondisi keuangan dari suatu perusahaan. Hal tersebut biasanya lebih sering disebut dengan akuntansi keuangan.
Namun untuk saat ini fungsi akuntansi sebenarnya tidak hanya terbatas pada hal itu saja. Namun karena lebih dilatarbelakangi oleh adanya kebutuhan-kebutuhan perusahaan yang semakin lama semakin bertambah kompleks, tidak hanya untuk sekedar mengetahui laporan laba/rugi, namun juga untuk pengambilan keputusan manajemen internal harus ke mana perusahaan tersebut akan dibawa. Dalam hal inilah ilmu akuntansi manajemen sangat diperlukan.
Berikut ini adalah beberapa perbedaan mendasar dari akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen
1. Tujuan Akuntansi Keuangan dengan Akuntansi Manajemen.
Perbedaan yang lebih mendasar dari kedua disiplin ilmu ini adalah dari tujuannya. Akuntansi keuangan bertujuan untuk memberikan informasi keuangan dari suatu perusahaan terhadap pihak eksternal perusahaan. Pihak eksternal membutuhkan informasi tersebut untuk mengetahui tentang bagaimana kondisi keuangan perusahaan agar mereka dapat memutuskan atau melanjutkan hubungan kerja samanya dengan perusahaan seperti apa yang telah disepakati bersama sebelumnya. Oleh karena itu, pihak eksternal di sini misalnya seperti: para investor, kreditur, analis keuangan, dan juga instansi pemerintah.
Sedangkan, tujuan dari akuntansi manajemen adalah untuk menyediakan informasi terhadap bagaimana kondisi keuangan yang sangat berguna untuk pihak internal perusahaan itu sendiri. Misalnya saha untuk memprediksikan rugi/laba nya di masa depan, apakah perusahaan akan tetap mampu dijalankan atau mengharuskannya untuk merger dengan perusahaan lain. Jadi lebih berfokus dalam memberikan manfaat untuk mencari tahu tentang bagaimana dalam strategi selanjutnya demi perkembangan perusahaan itu sendiri dimasa mendatang.
2. Periode Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen.
Selain dari tujuan, kedua cabang ilmu tersebut juga sangat berbeda dalam hal periode pembuatannya. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa akuntansi manajemen lebih fokus pada tujuan untuk menghasilkan laporan rugi laba, maka pembuatan laporan ini hanya sekedar mencakup jangka waktu tertentu, misalnya setiap setahun sekali, setiap bulan, atau hanya setiap minggu saja.
Sementara itu, akuntansi manajemen tidak harus berdasarkan kepada rentang waktu-waktu tersebut. Misalnya saja, pada saat perusahaan tiba-tiba sedang mengalami permasalahan yang bisa berpengaruh besar terhadap masa depan perusahaan untuk kedepannya, maka akuntansi manajemen sangat diperlukan untuk mengambil keputusan penting secara lebih tepat, baik itu adalah karena sudah terstruktur maupun sana sekali tidak terstruktur.
3. Ruang Lingkup Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen.
Karena tujuannya yang berbeda, maka ruang lingkup dari akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen juga tidak sama. Inti dari akuntansi keuangan adalah untuk menghasilkan laporan keuangan bagi perusahaan secara menyeluruh untuk diberikan kepada pihak luar. Penyusunan laporan ini meliputi pembuatan laporan rugi/laba, neraca, jurnal, dan juga laporan tentang perubahan modal atau ekuitas. Sedangkan ruang lingkup dari akuntansi manajemen lebih cenderung singkat. Tidak harus menghitung seluruh keuangan perusahaan, namun hanya lebih berfokus kepada sektor tertentu yang saat itu sedang dibutuhkan. Misalnya hanya bagian produksi dan pemasaran pada saat perusahaan memang sangat membutuhkan info tersebut untuk mengembangkan strategi perusahaan untuk kedepannya.
4. Tentang Informasi yang Akan Disajikan.
Karena khusus hanya ditujukan bagi pihak luar perusahaan, maka informasi yang akan disajikan oleh akuntansi keuangan harus lebih berpedoman kepada prinsip-prinsip umum yang sudah ditentukan sebelumnya oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) maupun Badan Pengawas Pasar Modal (BPPM). Laporan keuangan yang akan dihasilkan nantinya akan menjadi jembatan antara pihak luar dengan pihak manajemen perusahaan. Oleh karena itu, informasinya harus lebih objektif dan harus bisa untuk dipertanggungjawabkan.
Sedangkan untuk akuntansi manajemen tidak demikian adanya. Sama sekali tidak ada aturan khusus tentang hal ini. Jadi, informasi yang akan disajikan lebih bersifat fleksibel karena tidak harus berpegang pada prinsip-prinsip akuntansi pada umumnya, yang terpenting adalah informasi tersebut bisa bermanfaat bagi manajemen internal perusahaan. Maka dari itu tidak mengherankan apabila akuntansi manajemen juga biasanya dihubungkan dengan ilmu lainnya dalam menghasilkan informasi yang diperlukan, misalnya ilmu tentang manajemen dan psikologi dalam memperkirakan angka penjualan.
Jadi, ilmu akuntansi sebenarnya tidak hanya terbatas tentang bagaimana dalam menghasilkan laporan keuangan saja untuk mengetahui bagaimana kondisi rugi/laba maupun modal perusahaan. Namun masih ada juga ilmu akuntansi manajemen yang lebih berfungsi untuk memberikan informasi yang sangat diperlukan dalam pengambilan keputusan bagi perusahaan. Tidak seperti akuntansi keuangan, akuntansi manajemen memang lebih bersifat fleksibel dalam prakteknya karena tidak harus berpedoman terhadap prinsip-prinsip akuntansi yang sebelumnya sudah ditetapkan.
Groedu Academy E-Learning
City Of Tomorrow Mall, Jl. A Yani No. 288 (Bunderan Waru) Lantai UG, Blok US 23, No. 3 & 5, Surabaya.
Handphone : 0818521172 (XL), 081252982900 (Simpati)
Office (only call no sms) : 081-59417699
Email : groedu@gmail.com/groedu_inti@hotmail.com