Pelatihan Distributorship Management: Mengatasi Tantangan Bisnis Distributor Di Era Digital

Apakah Anda menghadapi tantangan dalam menjalankan bisnis distributor? Dari menyusun tim penjualan yang efektif hingga mengelola piutang penjualan dengan baik?

Ya memang, menjadi seorang distributor tidaklah mudah. Namun, dengan pemahaman yang tepat dan keterampilan yang mumpuni, Anda dapat mengatasi semua tantangan tersebut dan mencapai kesuksesan yang Anda inginkan.

Untuk membantu Anda, kami dengan bangga mempersembahkan pelatihan “DISTRIBUTORSHIP MANAGEMENT” yang dirancang khusus untuk Anda menghadapi dan mengatasi berbagai tantangan dalam bisnis distributor.

Pelatihan ini akan memberikan solusi konkret dan langkah-langkah praktis yang dapat Anda terapkan segera.

Dalam pelatihan ini, kami akan membahas secara detail setiap aspek penting dalam bisnis distributor yang telah Anda alami. Tim penjualan yang kuat adalah kunci keberhasilan, dan kami akan memberikan panduan lengkap untuk menyusun tim yang efektif dan termotivasi. Selain itu, kami akan mengajarkan strategi pengembangan area yang efisien dan cara mengelola piutang penjualan dengan baik.

Tidak hanya itu, untuk mencapai target penjualan yang diinginkan, penting bagi tim penjualan Anda untuk memiliki keterampilan penjualan yang memadai. Oleh karena itu, pelatihan ini akan menyediakan materi pelatihan penjualan yang relevan dan efektif, sehingga tim Anda dapat mencapai hasil yang luar biasa.

Detail materinya adalah sebagai berikut:

•              Distributorship Management (mindset distribusi, planing sales & distribution, multi distributor).

•              Strategi rekrut dan menyusun organisasi tim penjualan.

•              Sales territory management (pengelolaan wilayah penjualan).

•              AR Management (pengelolaan piutang penjualan).

Kami juga memahami bahwa banyak bisnis distributor menghadapi masalah dengan laporan keuangan yang tidak mencerminkan keuntungan yang diharapkan. Fakta ini seringkali tidak bisa dihindari, dan mengakibatkan keefisienan bisnis yang buruk. Dalam pelatihan ini, kami akan mengungkapkan solusi untuk mengatasi masalah ini dan membantu Anda dalam meningkatkan efisiensi keuangan bisnis distributor Anda.

Sebagai konsultan bisnis yang memiliki keahlian dan pengalaman yang luas di dunia bisnis distributor, kami berkomitmen untuk memberikan bimbingan dan pengetahuan yang akan memberikan Anda keunggulan kompetitif. Kami telah membantu banyak bisnis distributor sukses menghadapi tantangan mereka, dan sekarang saatnya bagi Anda untuk bergabung dengan mereka.

Jangan sia-siakan kesempatan ini! Segera daftar pelatihan Distributorship Management dengan menghubungi kami melalui WhatsApp di nomor 0812-5298-2900.

Jadikan tantangan bisnis distributor sebagai kesempatan untuk tumbuh dan meraih sukses yang lebih besar. Bergabunglah dengan pelatihan kami dan jadilah pemimpin yang sukses dalam industri distribusi.

Salam sukses,

GroEdu Consultant

11Jun/25

CARA MENGIDENTIFIKASI DAN MENGATASI KREDIT MACET

Kredit macet adalah kondisi di mana debitur tidak mampu membayar kredit yang telah diberikan oleh kreditur, baik pokok maupun bunganya, sesuai dengan jangka waktu yang telah ditentukan. Kredit macet bisa menimbulkan kerugian bagi kreditur, baik secara finansial maupun reputasi. Oleh karena itu, penting bagi kreditur untuk mengidentifikasi calon klien yang berisiko kredit macet, serta mengatasi kredit macet yang sudah terjadi.

Cara Mengidentifikasi Calon Klien yang Berisiko Kredit Macet

Ada beberapa cara yang bisa digunakan untuk mengidentifikasi calon klien yang berisiko kredit macet, seperti:

  • Melakukan analisis kredit yang baik terkait riwayat atau histori keuangan nasabah, termasuk mengecek skor kredit, laporan keuangan, dan aspek-aspek lain yang berkaitan dengan kemampuan dan kewajiban membayar kredit.
  • Menetapkan plafon kredit sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan pihak peminjam, serta mempertimbangkan faktor-faktor yang bisa mempengaruhi pengembalian kredit, seperti suku bunga, jangka waktu, dan jaminan.
  • Menghindari jaminan sebagai satu-satunya faktor aman dalam menganalisa, karena jaminan tidak menjamin bahwa debitur akan membayar kredit secara tepat waktu. Jaminan hanya berfungsi sebagai bentuk perlindungan bagi kreditur jika debitur gagal bayar.
  • Merealisasikan pengajuan kredit secara tepat waktu, agar tidak terjadi penumpukan kredit yang belum disetujui atau ditolak, yang bisa menimbulkan ketidakpuasan dan ketidakpercayaan dari calon klien.

Dengan melakukan cara-cara di atas, kreditur bisa meminimalisir risiko kredit macet dari calon klien.

Ingin piutang penjualan anda minim bad debt dan aman ? Dapatkan video books Panduan lengkap mengelola piutang penjualan dengan klik DI SINI atau DI SINI.

Cara Mengatasi Kredit Macet yang Sudah Terjadi

Jika kreditur sudah melakukan cara-cara di atas, tetapi masih mengalami kredit macet, kreditur bisa mencoba beberapa solusi berikut:

  • Penjadwalan kembali (rescheduling), yaitu menyesuaikan tenor pinjaman debitur supaya bisa kembali mencicil pembayaran kredit dengan jangka waktu yang lebih panjang.
  • Persyaratan kembali (restructuring), yaitu mengubah syarat-syarat kredit yang sudah disepakati sebelumnya, seperti suku bunga, jangka waktu, atau jaminan, agar lebih sesuai dengan kondisi keuangan debitur saat ini.
  • Penataan kembali (reconditioning), yaitu memberikan keringanan kepada debitur yang mengalami kredit macet, seperti menghapus denda, bunga, atau biaya administrasi, agar debitur bisa melunasi kreditnya.

Dengan melakukan solusi-solusi di atas, kreditur bisa mengatasi kredit macet yang sudah terjadi, serta menjaga hubungan baik dengan debitur.

Penutup

Kredit macet adalah masalah yang sering dihadapi oleh kreditur, baik perbankan maupun non-perbankan. Kredit macet bisa merugikan kreditur, baik secara finansial maupun reputasi. Oleh karena itu, kreditur harus bisa mengidentifikasi calon klien yang berisiko kredit macet, serta mengatasi kredit macet yang sudah terjadi. Dengan demikian, kreditur bisa menjalankan bisnisnya dengan lancar dan menguntungkan. Semoga artikel di atas membantu, apabila membutuhkan sistemasi bisnis, membuat SOP dan pelatihan terkait pengelolaan piutang penjualan. Silahkan hubungi kami DI SINI atau email groedu@gmai.com

04Jun/25

STRATEGI PENETAPAN HARGA BISNIS RETAIL YANG EFEKTIF

Anda memiliki bisnis retail dan ingin menentukan harga yang tepat untuk produk atau layanan Anda? Anda tidak sendirian. Banyak pelaku bisnis retail yang menghadapi tantangan yang sama. Menetapkan harga yang terlalu tinggi bisa membuat pelanggan enggan membeli, sedangkan menetapkan harga yang terlalu rendah bisa merugikan bisnis Anda.

Lalu, bagaimana cara menetapkan harga yang efektif untuk bisnis retail? Apa saja faktor yang harus dipertimbangkan? Apa saja metode atau strategi yang bisa digunakan? Artikel ini akan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dan memberikan Anda panduan lengkap tentang strategi penetapan harga bisnis retail.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penetapan Harga Bisnis Retail

Sebelum menetapkan harga, Anda harus memahami faktor-faktor yang mempengaruhi penetapan harga bisnis retail. Faktor-faktor ini meliputi:

  • Biaya produksi dan distribusi. Ini adalah biaya yang dikeluarkan untuk membuat atau membeli produk, menyimpannya, mengirimkannya, dan memasarkannya. Biaya ini harus ditutupi oleh harga jual agar bisnis Anda tidak rugi.
  • Permintaan pasar. Ini adalah tingkat minat atau keinginan pelanggan untuk membeli produk atau layanan Anda. Permintaan pasar dipengaruhi oleh berbagai hal, seperti tren, musim, selera, preferensi, dan daya beli pelanggan. Anda harus menyesuaikan harga dengan permintaan pasar agar produk atau layanan Anda tetap diminati.
  • Pesaing. Ini adalah pelaku bisnis lain yang menawarkan produk atau layanan yang sama atau serupa dengan Anda. Pesaing bisa mempengaruhi harga Anda dengan cara bersaing secara langsung (menawarkan harga yang lebih rendah atau lebih tinggi) atau tidak langsung (menawarkan nilai tambah atau diferensiasi). Anda harus mengetahui harga, kualitas, dan keunggulan pesaing Anda agar bisa menentukan posisi dan strategi Anda di pasar.
  • Keuntungan yang diharapkan. Ini adalah selisih antara harga jual dan biaya produksi dan distribusi. Keuntungan ini adalah tujuan utama dari bisnis Anda. Anda harus menetapkan harga yang bisa memberikan Anda keuntungan yang optimal, tetapi juga tetap kompetitif dan sesuai dengan nilai produk atau layanan Anda.

Metode atau Pendekatan dalam Penetapan Harga Bisnis Retail

Setelah memahami faktor-faktor yang mempengaruhi penetapan harga bisnis retail, Anda bisa memilih metode atau pendekatan yang sesuai dengan bisnis Anda. Ada beberapa metode atau pendekatan yang umum digunakan, yaitu:

  • Metode penetapan harga impas. Ini adalah metode yang berorientasi pada biaya dan menambahkan persentase laba tertentu pada biaya perolehan produk per unit. Metode ini cocok untuk bisnis yang ingin menutup biaya dan mendapatkan keuntungan minimal.
  • Metode penetapan harga yang berorientasi pada permintaan. Ini adalah metode yang didasarkan pada perkiraan kemauan pelanggan untuk membayar dan dampak perubahan harga terhadap penjualan. Metode ini cocok untuk bisnis yang ingin memaksimalkan penjualan dan laba dengan menyesuaikan harga dengan permintaan pasar.
  • Metode penetapan harga yang berorientasi pada persaingan. Ini adalah metode yang didasarkan pada harga pesaing dan menetapkan harga di bawah, di atas, atau sama dengan pesaing. Metode ini cocok untuk bisnis yang ingin bersaing dengan pesaing atau menonjolkan diferensiasi produk atau layanan.

Strategi Penetapan Harga Bisnis Retail yang Umum Digunakan

Selain metode atau pendekatan di atas, ada juga beberapa strategi penetapan harga yang umum digunakan dalam bisnis retail, yaitu:

  • Penetapan harga rendah tiap hari (everyday low pricing-EDLP). Ini adalah strategi yang menekankan kontinuitas harga retail pada level antara harga non obral reguler dan harga obral diskon besar pesaing retail. Strategi ini bertujuan untuk menarik pelanggan yang mencari harga murah dan stabil.
  • Penetapan harga tinggi atau rendah (high/low pricing-HLP). Ini adalah strategi yang menawarkan harga yang kadang-kadang di atas EDLP pesaing dengan memakai iklan untuk mempromosikan obral dalam frekuensi cukup tinggi. Strategi ini bertujuan untuk menarik pelanggan yang mencari harga diskon dan sensasi berbelanja.
  • Penetapan harga berdasarkan biaya. Ini adalah strategi yang menentukan harga berdasarkan total biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi produk yang dijual, dan menambahkan sejumlah persentase tertentu sebagai laba. Strategi ini bertujuan untuk menutup biaya dan mendapatkan keuntungan yang wajar.
  • Penetapan harga berdasarkan kompetitif. Ini adalah strategi yang menentukan harga berdasarkan harga yang dikenakan pesaing untuk produk atau layanan yang sejenis atau serupa. Strategi ini bertujuan untuk bersaing dengan pesaing atau menonjolkan diferensiasi produk atau layanan.
  • Penetapan harga berdasarkan nilai. Ini adalah strategi yang menentukan harga berdasarkan nilai yang dirasakan pelanggan terhadap produk atau layanan yang ditawarkan. Strategi ini bertujuan untuk memberikan nilai tambah dan kepuasan kepada pelanggan.

Kesimpulan

Penetapan harga bisnis retail adalah salah satu aspek penting yang menentukan kesuksesan bisnis Anda. Anda harus mempertimbangkan berbagai faktor, metode, dan strategi dalam menetapkan harga yang efektif. Anda juga harus memonitor dan mengevaluasi harga Anda secara berkala agar tetap sesuai dengan kondisi pasar dan tujuan bisnis Anda. Demikianlah artikel tentang strategi penetapan harga bisnis retail yang efektif. Semoga bermanfaat. Apabila ingin mendirikan minimarket dan supermarket, silahkan hubungi kami di SINI atau email groedu@gmail.com