3 FAKTOR YANG PERLU DIPERTIMBANGKAN UNTUK PEMILIHAN VENDOR BISNIS

Ketika bisnis tumbuh dan berkembang, menjadi kurang layak bagi mereka untuk menjalankan setiap operasi sendiri. Perusahaan perlu melakukan outsourcing layanan dan produk untuk mengurangi beban kerja tim internal mereka, serta meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas bisnis.
Tetapi bekerja dengan penyedia layanan pihak ketiga memiliki tantangannya sendiri, mulai dari penilaian risiko dan negosiasi harga, hingga membangun hubungan vendor jangka panjang dan mengoptimalkan penghematan biaya.
Mengingat fakta bahwa manajemen vendor adalah praktik bisnis multidisiplin yang mencakup beberapa tim dan sering kali melibatkan pengawasan eksekutif, banyak perusahaan menganggapnya sebagai proses yang rumit dan penuh tekanan.
Meski begitu teteap ada strategi yang dapat diterapkan oleh tim dari semua ukuran untuk menangani manajemen vendor secara lebih efektif.
Tujuan utama dari manajemen vendor adalah membangun, memelihara, dan memperkuat hubungan pemasok yang saling menguntungkan yang mendorong kesuksesan perusahaan. Keberhasilan ini dapat memiliki beberapa definisi, misalnya menurunkan biaya bisnis, meningkatkan output, atau mendorong inovasi produk.
Ada banyak elemen yang terlibat dalam praktik bisnis yang kompleks ini, tetapi manajemen vendor yang efektif harus selalu mempertimbangkan hal-hal berikut:
• Resiko- Secara alami, ada peningkatan risiko keamanan ketika bisnis melakukan outsourcing proyek ke vendor pihak ketiga, dan perusahaan harus memiliki kebijakan untuk mengurangi risiko ini. Selain menghindari kolaborasi berisiko tinggi, sangat penting untuk memiliki kerangka kerja dan rencana aksi yang solid untuk tanggung jawab finansial, hukum, dan bahkan reputasi dalam kemitraan aktif.
• Aturan- Saat mengembangkan hubungan dan memilih pemasok eksternal, baik vendor maupun klien perlu mengomunikasikan kebutuhan dan harapan mereka dengan jelas. Manfaat kolaborasi harus timbal balik dan tetap demikian selama durasi kontrak. Tinjau secara menyeluruh ketentuan kontrak (termasuk hukuman karena melanggarnya) dan pastikan semua pihak yang terlibat dalam kesepakatan sebelum melanjutkan.
• Harga- Jika harga vendor melebihi anggaran yang Anda alokasikan, bagian keuangan akan memberi tahu Anda bahwa harga tersebut tidak sesuai. Detail seperti frekuensi dan tarif penagihan, serta metode dan proses pembayaran, harus ditata dengan jelas dan divalidasi di kedua sisi.

Tergantung pada struktur tim dan aktivitas perusahaan, proses pengadaan dapat dilakukan dengan cara yang sangat berbeda dari satu departemen ke departemen lainnya. Ketahuilah bahwa inkonsistensi utama dalam kriteria pemilihan vendor dapat menyebabkan inefisiensi di seluruh perusahaan atau membahayakan hubungan vendor.
Dari mencari pemasok terbaik dan menegosiasikan kesepakatan, hingga memproses pembayaran faktur dan mengukur kinerja vendor—ada banyak hal yang harus ditangani, bahkan ketika semuanya berjalan sesuai rencana. Oleh karena itu, setiap bisnis harus mengembangkan proses yang transparan dan konsisten untuk menangani hubungan dan kontrak vendor. Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda. Kami membuka layanan konsultasi mengenai bisnis. Silakan hubungi kami dinomor whatsapp 0812-5298-2900. Kami siap membantu Anda.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.